TEMPO.CO, California - Peneliti kembali menemukan manfaat dari berpuasa. Sebuah studi yang dilakukan di University of Southern California, Amerika Serikat, mengklaim bahwa berpuasa selama dua hari atau lebih dapat membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh penuaan atau pengobatan kanker. (Baca: Puasa, Kunci Keberhasilan Diet OCD Deddy Corbuzier)
Valter Longo, salah satu peneliti, menjelaskan ketika kita kelaparan, sistem akan mencoba untuk menghemat energi. Salah satu caranya adalah dengan mendaur ulang banyak sel-sel kekebalan tubuh yang tidak dipakai dan telah rusak, termasuk karena kemoterapi pada pasien kanker. (Baca: Trik Jitu Atasi Efek Samping Kemoterapi)
Tubuh kemudian akan mengirimkan sinyal untuk memberi tahu sel induk untuk beregenerasi dan membangun kembali seluruh sistem kekebalan menjadi baru. Jika sistem kekebalan sudah "baru", maka tubuh akan semakin kuat.
"Dalam sebuah uji coba, jika pasien kanker berpuasa 72 jam sebelum kemoterapi, mereka akan kehilangan sel darah putih lebih sedikit," kata Longo, seperti dilaporkan Daily Mail, Jumat, 6 Juni 2014.
Dalam uji coba dengan tikus, peneliti juga menemukan bahwa puasa dapat mengurang efek sakit dan kematian karena obat kemoterapi. Selain itu, tikus yang berpuasa juga memiliki imunitas lebih tinggi dalam menghadapi penuaan.
Peneliti juga menemukan berpuasa selama dua atau empat hari setiap enam bulan akan memaksa tubuh ke "mode bertahan hidup" dan meningkatkan imunitas.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
12 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.