WHO: Kami Akan Terus Berantas Ebola di Afrika  

Reporter

Sabtu, 28 Juni 2014 10:34 WIB

Sejumlah sarung tangan dan sepatu boots yang digunakan petugas medis dijemur di bawah sinar matahari di pusat karantina pasien Ebola di Guekedou,Guinea (1/4). Virus ini mudah menyebar lewat udara dan kontak dengan penderita, sehingga petugas harus mengenakan baju pelindung. SEYLLOU/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Accra - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membantah bahwa wabah ebola di Afrika Barat tidak bisa mereka tangani. Dalam sebuah konferensi pers, Jumat, 27 Juni 2014, dr. Pierre Formenty, ahli dari Departemen Penyakit Menular Pengawasan dan Penanganan, mengatakan bahwa virus ini telah ditangani dengan baik. (Baca: Kasus Virus Ebola Meningkat di Afrika)

"Kami telah melakukan banyak perkerjaan penanganan di tiga negara yang terkena dampak, yaitu Guinea, Sierra Leone, dan Liberia. Kami terus mengawasi dan berusaha untuk menghentikan penularan virus ini," kata Formenty, seperti dilaporkan dari Xinhua.

Formenty mengatakan WHO dan pihak berwenang sudah berhasil mengendalikan wabah di berbagai tempat. Meskipun memang di beberapa tempat lain upaya WHO tidak juga bisa dibilang sukses.

Namun, mereka berhasil menghentikan rantai penularan di tempat lain. Sebab, mereka masih mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi, menelusuri titik hubungan masalah, dan menyampaikan pesan pada masyarakat tentang infeksi virus ini.

Namun, Formenty menjelaskan bahwa negara-negara perbatasan di Afrika Barat, seperti Pantai Gading, Mali, Senegal, dan Guinea Bissau, telah melakukan upaya pencegahan. Selain itu, pejabat kesehatan di negara itu juga telah menyediakan pengecekan jika ada orang yang diduga terpapar virus setelah melakukan perjalanan. (Baca: Delapan Fakta Virus Mematikan Ebola)

Hingga Kamis kemarin, total ada 386 virus ebola yang telah dikonfirmasi, termasuk 280 kematian di Guinea. Sedangkan Sierra Leone telah melaporkan 176 kasus dengan 78 di antaranya telah meninggal. Liberia juga telah melaporkan 63 kasus dan 41 kematian.

Dalam upaya untuk mencegah penyebaran, WHO berencana melakukan pertemuan khusus di Ghana pada 2-3 Juli mendatang. Pertemuan ini akan membahas cara terbaik untuk mengatasi masalah secara kolektif dan mengembangkan rencana respons operasional.




RINDU P. HESTYA | XINHUA




Berita Lain:
Soal Baju Nazi, Pengamat: Pakaian Itu Identitasmu
Citi Indonesia Beri Bantuan Sepuluh Pelaku Seni
Sosok Anggun dalam Parfum Grace

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

19 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya