Tip Bersalin dengan Nyaman

Reporter

Editor

Isma Savitri

Senin, 12 Januari 2015 16:13 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Yessie Aprilia, pemilik Klinik Bidan Kita di Klaten, Jawa Tengah, menyebut gentle birth sebagai filosofi, bukan metode. Dengan filosofi itu, serangkaian persiapan persalinan berpusat pada ibu dan bayi sebagai aktor utama. Sedangkan dokter, bidan, maupun tenaga medis lainnya diposisikan sebagai pemeran pembantu.

Selama ini, Yessie melanjutkan, perempuan yang melahirkan ditempatkan sebagai orang sakit. Lantaran dianggap pesakitan, melahirkan dilabeli proses yang menyakitkan. Gentle birth diharapkan dapat menghapus stigma tersebut lewat intervensi yang minimal. (Baca: Melahirkan di Rumah atau di Rumah Sakit?)

Jika ada kejadian tidak diharapkan dan berujung operasi caesar, dia melanjutkan, tetap bisa disebut gentle birth. Sebab, ujung dari urut-urutan gentle birth adalah pengasuhan atau parenting. "Jadi ini bukan sekadar persalinan, melainkan mempersiapkan perempuan menjadi ibu seutuhnya," katanya.

Lalu bagaimana untuk menjalani persalinan dengan nyaman? Bidan Yessi memberikan tipnya.

1. Penerimaan diri sendiri
Perempuan hamil disadarkan bahwa ada makhluk hidup dalam tubuhnya. Maka dia akan menjalani beberapa pengubahan metabolisme, seperti sering kencing dan mudah pegal. (Baca: Hamil atau Tidak?)

2. Napas
Napas adalah teknik utama dalam melahirkan. Bidan Yessie mengutip pernyataan tentang pentingnya mengatur aliran udara ini. Pelajaran mengolah udara dalam tubuh ini membuat perempuan hamil mampu meredam rasa sakit dan mengubahnya menjadi kebahagiaan. "Lima puluh persen pasien di Bidan Kita berhasil tidak mengejan karena latihan napas," ujarnya. Kemahirannya didapat antara 20 hingga 37 pekan.

3. Persiapan fisik
Tubuh dengan tambahan berat badan tentu perlu energi dan kekuatan ekstra. Tanpa persiapan, Yessie menjelaskan, tubuh kerap tidak siap pada hari-H. Untuk mengatasinya, dia merekomendasikan olahraga yang mengkombinasikan antara gerakan, pernapasan, dan kesadaran. Di antaranya yoga, renang, taichi, dan pilates.

4. Relaksasi
Tujuannya untuk menenangkan pikiran. Ibu hamil yang rileks akan membuat persalinan berjalan lebih mulus dan lancar. Relaksasi ini bisa ditempuh dengan berzikir, hipnotis, atau teknik Extra Sensory Perception (ESP), yaitu kemampuan untuk memilih bayangan, firasat, dan pola energi sehingga meningkatkan kesadaran di atas normal. (Baca: Agar Ibu Hamil Tetap Rileks)

5. Menyembuhkan Trauma
Alasan kelahiran jadi menakutkan salah satunya karena trauma yang muncul saat bayi keluar dari rahim ibu. Padahal, menurut Yessie, persalinan itu seharusnya menyenangkan. "Hormon yang dikeluarkan itu sama dengan hormon bercinta, oksitosin," katanya.

Trauma pada bayi, dia menjelaskan, tidak hanya muncul ketika persalinan, tapi mungkin juga sejak dalam kandungan. Yang dari dalam kandungan ini, ia mengatakan, akan menentukan karakter si anak. Untuk menghapus itu semua maka perlu dilakukan beberapa teknik antara lain hipnotis dan teknik ESP.

DIANING SARI | ISMA SAVITRI

Terpopuler:
Kreasi Origami Ala Felicia Budi
Gaya Berani Lupita Nyong'o di Golden Globes 2015
Alberthiene Bangga Film Mimpi Sejuta Dolar Sukses
Gaya Karpet Merah Para Bintang Golden Globes 2015
Tren Kuliner 2015

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya