TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras yang melambung tinggi berdampak pada pilihan untuk sedikit mengurangi makanan utama ini. Kemudian muncul pertanyaan, apakah nasi baik untuk kesehatan? Jika untuk menurunkan berat badan, tentu saja tidak.
Nasi memang memberikan manfaat bagi kesehatan karena membikin tubuh menjadi bugar. Di sisi lain, nasi juga mengandung banyak karbohidrat yang akan menambah berat badan.
Karena itu, banyak para ahli yang menyarankan agar tidak memakan nasi di malam hari sebelum tidur. Bukan saja untuk diet. Namun, ternyata ada banyak manfaat bagi kesehatan jika Anda tidak memakan nasi.
Dilansir Boldsky, Kamis, 26 Februari 2015 berikut lima keuntungan tidak memasukkan nasi dalam menu makanan Anda.
1. Gula darah yang seimbang Tidak makan nasi putih dapat membantu untuk menjaga kadar gula darah. Sebaliknya, dengan mengkonsumsi nasi secara berlebih, gula darah Anda akan cepat naik.
2. Terhindar dari sembelit Makan nasi akan membuat Anda sembelit karena nasi mengandung sedikit serat sehingga tidak akan membantu untuk melancarkan BAB.
3. Terhindar dari diabetes Dengan tidak memakan nasi, Anda akan terhindar dari diabetes tipe II. Namun, jika Anda tidak bisa menghindari nasi, nasi dari beras merah menjadi pilihan terbaik.
4. Berat badan yang stabil Dengan tidak mengkonsumsi nasi selama sebulan saja, berat badan Anda akan turun. Pasalnya, memakan nasi akan menambah berat badan karena mengandung karbohidrat yang tinggi.
5. Kenyang lebih lama Memakan nasi hanya akan membuat Anda lebih cepat lapar. Para ahli percaya bila memakan nasi putih, maka Anda makan lebih banyak karena nasi putih mengandung karbohidrat yang tinggi.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
11 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.