Pakai Masker, Cara Termudah Hindari MERS

Reporter

Rabu, 8 Juli 2015 14:48 WIB

Menteri kesehatan, Nila F. Moeloek memberikan pemahaman tentag virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) saat simulasi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 3 Juli 2015. TEMPO/Marifka wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengakui masih banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang akan berangkat ke Timur Tengah, tidak mengerti tentang penyakit virus Middle East respiratory syndrome (MERS). “Padahal kami sudah banyak lakukan publikasi dan promosi,” katanya di rumah dinasnya, di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Juli 2015.

Golongan anak muda yang melakukan umrah atau berhaji, kata Nila, sudah mulai paham tentang virus yang berasal dari daerah Timur Tengah itu. Masyarakat muda ini memang banyak yang sudah membaca tentang virus itu di berbagai media elektronik ataupun cetak.

“Masalahnya, masyarakat yang mau naik haji itu kebanyakan adalah orang tua yang berasal dari daerah. Mereka tidak paham tentang MERS,” kata Nila. Masyarakat sepuh calon haji dan umrah itu pun dinilai Nila akan kesulitan bila dijelaskan secara teknis tentang penyakit itu.

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini pun berjanji akan menambah promosi agar pengetahuan tentang MERS lebih tersebar. Selain itu, Nila pun punya cara mudah agar masyarakat khususnya yang sudah tua itu paham bagaimana melindungi diri dari virus MERS. “Cara termudah, selalu gunakan masker selama naik haji dan umrah,” katanya.

Senin, 6 Juli lalu, pemerintah Filipina mengkonfirmasi temuan kasus kedua virus MERS. Kasus kedua ditemukan pada seorang pria yang menunjukkan gejala terserang virus MERS setelah tiba di Manila bulan lalu dari Dubai. Pria 36 tahun itu dirawat di rumah sakit sejak Sabtu lalu.

Virus MERS pertama kali diidentifikasi menjangkiti manusia di Arab Saudi pada tahun 2012 dan sebagian besar di wilayah Timur Tengah. Para ilmuwan belum menemukan asal-usul virus itu. Tapi, para peneliti telah mengaitkannya dengan unta.

Kasus virus MERS tergawat di Asia terjadi di Korea Selatan. Hampir 180 orang terinfeksi dan 27 orang di antaranya meninggal dunia. Selain di Korea Selatan, virus itu juga ditemukan di Thailand, di mana pria asal Oman yang tiba di Bangkok diketahui terinfeksi virus MERS.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

13 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

13 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

23 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

40 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

41 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

53 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya