Hari Apoteker Sedunia, Masyarakat Diajak Cerdas Gunakan Obat  

Reporter

Minggu, 25 September 2016 10:40 WIB

Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI)dan perwakilan Kementerian Kesehatan dalam kampanye Gerakan Masyarakat Cerdas Obat di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, 25 September 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan bersama Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (Ismafarsi) dalam peringatan Hari Apoteker Sedunia (World Pharmacist Day) mengadakan kampanye Gerakan Masyarakat Cerdas Obat. Tujuan utama kampanye itu adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang aturan perlakuan obat yang benar.

"Masyarakat juga lebih sadar akan keberadaan apoteker, pentingnya peran mereka dalam memberi informasi terkait dengan obat," ujar Direktur Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dettie Yuliati saat ditanyai Tempo di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad, 25 September 2016.

Dettie mengatakan kampanye tersebut rutin diadakan dan tak secara langsung menjadi reaksi terhadap maraknya peredaran vaksin palsu dan obat kadaluarsa yang terungkap belum lama ini. "Tapi momennya memang bertepatan dengan kondisi itu."

Dalam kampanye berupa konvoi jalan kaki yang dilaksanakan dari Jalan Sudirman smapi Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Dettie menuturkan pihaknya mensosialisasi soal penggunaan obat lewat brosur, pamflet, dan poster. Sosialisasi itu didukung setidaknya 650 peserta yang terdiri atas mahasiswa farmasi, apoteker, produsen dan distributor industri farmasi, serta perwakilan Kementerian Kesehatan.

"Saat sosialisasi, kami jelaskan juga langkah dagusibu (dapat, guna, simpan, buang) obat," kata Dettie.

Obat, ujar Dettie, harus diperoleh lewat jalur resmi yang sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah. Masyarakat diminta skeptis terhadap legalitas distributor obat.

Penggunaannya harus seusai dengan ketentuan dokter. "Belum lagi penyimpanannya, harus diperhatikan jenis obatnya. Ada ketentuan," tutur Dettie.

Koordinator kegiatan Ismafarsi, Ridho Muhammad Sakti, mengatakan para apoteker punya tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas obat. "Pada kampanye ini, kami serukan Indonesia bebas apotek tanpa apoteker, bebas obat palsu, bebas obat kedaluwarsa."

Sakti menyebutkan kegiatan yang sama juga dilangsungkan di sejumlah daerah. Di Jakarta, peserta berkampanye di Bundaran HI, yang menjadi konsentrasi massa karena ada acara hari bebas kendaraan (car-free day) pada Minggu pagi.

YOHANES PASKALIS




Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

14 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

8 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

14 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

14 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

24 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

41 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

42 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya