TEMPO.CO, Jakarta - Hal yang paling penting bagi Anda saat berlibur? Barangkali sebagian besar orang akan menjawab: berfoto bersama teman seperjalanan dengan latar belakang obyek wisata. Foto menjadi bukti Anda pernah berada di tempat itu.

Pelancong sudah lama mengabadikan momen di tempat wisata melalui foto, dan ini semakin gencar dilakukan di era media sosial. Ternyata, ada cara untuk mengabadikan momen Anda agar hasilnya lebih terlihat artistik dan enak dinikmati. Baca: Video Viral Bu Dendy : Bagaimana Pria Saat Istrinya Selingkuh?

Travel blogger Schode Ilham mengatakan foto perjalanan yang baik sangat bergantung pada momen. Karena itu, menurut dia, pelancong harus mau berkorban waktu dan usaha untuk mendapat momen-momen terbaik dalam perjalanan.

Dia menyebutkan tidak ada perbedaan perlakuan antara perjalanan ke pantai dan gunung dalam pengambilan foto. Hanya, jika mengambil foto di gunung, sebaiknya merekam ekspresi-ekspresi lelah dan perjuangan untuk mencapai puncak. Sedangkan di pantai, ekspresi-ekspresi ceria bisa ditonjolkan.

Schode juga mengingatkan pelancong untuk memperhatikan pakaian yang dikenakan dari atas sampai bawah. Ia berpendapat, pakaian sangat berpengaruh bagi kualitas foto perjalanan yang dihasilkan. "Kalau ke pantai, jangan pakai sepatu gunung, tidak cocok," katanya kepada Tempo. Baca: Video Viral Bu Dendy : Sang Korban Membela Diri, Apa Solusi Ahli?

Schode menekankan pentingnya memiliki konsep foto sebelum melakukan perjalanan, termasuk memperkirakan sudut pengambilan foto. Dia juga menyarankan agar mempelajari kondisi lokasi yang akan didatangi. "Jadi kita tahu barang bawaannya akan seperti apa," ucap dia.

Mengenai pemilihan perangkat yang bisa digunakan, Schode menuturkan, saat ini hampir semua kamera bisa digunakan untuk menghasilkan gambar yang baik. "Foto yang diambil dengan telepon seluler juga sudah bagus-bagus," dia mengungkapkan. Baca: Tak Mudah Menjalin Cinta dengan Orang Sensitif, Intip 12 Cirinya

Schode pun menjelaskan perlunya membawa peralatan untuk menunjang kebutuhan pengambilan foto, seperti tripod dan drybag. Ia mencontohkan perjalanannya ke air terjun di Lumajang. Di sana, ia menggunakan peralatan penunjang untuk memotret lokasi dan suasana. "Karena air yang jatuh sangat deras, dibutuhkan drybag agar kamera tidak rusak."