Yoga Cokelat, Buat Anda Lebih Bahagia, Mau Coba?

Jumat, 2 Maret 2018 22:54 WIB

Yoga Warrior Pose (Bisnis.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak dapat dipungkiri, bagi siapapun, hidangan penutup seperti es krim, cokelat atau hidangan manis lainnya memang menjadi kesukaan setiap orang. Bahkan, penggila pola hidup sehat pun mungkin memiliki suatu momen dimana ia menginginkan sensasi lezatnya setiap gigitan cokelat.

Dilansir dari Elite Daily, seorang instruktur yoga asal Inggris, Guzel Mursalimova, telah berkolaborasi dengan sebuah perusahaan cokelat yang berbasis di London bernama Love Cocoa. Guzel membawa metode baru, yaitu yoga cokelat, ke dalam kelas ajarannya.

Kelas yoga cokelat berlangsung secara khas selama 90 menit, mengaitkan sensasi dari cokelat vegan dengan sesi meditasi yang menenangkan dan pose yoga restorative alias pemulihan. Metode latihan baru yoga ini dapat dianggap merupakan alasan yang direncanakan secara sengaja untuk menikmati lezatnya cokelat di antara aktivitas sehat Anda. Baca: Jakarta Sneaker Day, Vans x Spongebob Squarepants Banjir Antrean

Namun, metode kolaborasi dalam meditasi yoga ini bukan hal yang baru. Sebelumnya telah diterapkan kolaborasi metode dalam yoga, seperti yoga yang mabuk, yoga dengan menunggang kuda, yoga ganja, dan segudang kolaborasi metode lain.

Yoga-Cobra (bisnis.com)

Tapi jika Anda bertanya-tanya bagaimana kedua hal favorit Anda dipasangkan, Mursalimova menjelaskan motifnya di belakang kelas dalam sebuah wawancara dengan Brit + Co:

Beberapa dampak yang akan Anda rasakan dari kolaborasi cokelat dan yoga adalah peningkatan mood secara alami setelah menikmati cokelat yang lezat. Selain itu merasa tubuh yang ringan dan perasaan ceria setelah latihan yoga restorative, “Bagiku, gerakan sadar, kekuatan nafas, dan cokelat vegan organik sangat cocok,” kata Mursalimova. Baca: 6 Mitos atau Fakta Protein, Makan Protein Berlebihan Bikin Gemuk?

Meskipun tidak benar-benar hubungan spesifik antara cokelat dan yoga, Mursalimova membuat poin bagus tentang bagaimana kedua hal ini memiliki kekuatan untuk membuat Anda merasa lebih baik secara mental dan juga fisik.

ilustrasi cokelat (pixabay.com)


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bryn Mawr College, cokelat mampu melepaskan banyak bahan kimia dan hormon yang memicu rasa bahagia. Perasaan ini serupa dengan efek dari meditasi juga yoga. Baca: Cari Jodoh di Internet? Simak 3 Tips Kencan Online

Dalam kelas yoga cokelat, pada paruh pertama sesi tersebut mencakup teknik kesadaran pada yoga yang digunakan untuk meningkatkan sensasi kebahagiaan. Hal tersebut ditambah dengan kenikmatan menggigit cokelat. Setelah itu, sisa kelas yoga akan menggunakan berbagai minyak esensial yang membuat santai dipasangkan dengan serangkaian pose yoga restorative. Hal ini bertujuan untuk melembutkan dan melemaskan otot Anda. Yoga cokelat juga bisa membiarkan Anda merasa sedikit lebih ceria juga benar-benar bahagia. Cukup mengagumkan bukan?

Sayangnya, metode yoga cokelat baru tersedia di Inggris. Namun, tidak ada salahnya bukan jika Anda mencoba untuk memasukkan tema serupa ke dalam komunitas yoga di rumah Anda, atau bahkan menyarankan kepada instruktur favorit Anda?

ELITE DAILY | METRO UK

Berita terkait

Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

7 jam lalu

Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

Sebuah unggahan video Tiktok tentang cokelat dari luar negeri senilai Rp1 juta dikenakan bea masuk Rp9 juta viral, ini penjelasan Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

9 hari lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya