Bisa Sebabkan Kematian Mendadak, Simak 6 Faktor Risiko Varises

Reporter

Mitra Tarigan

Editor

Susandijani

Kamis, 10 Mei 2018 12:05 WIB

Varises Pembunuh Sperma

TEMPO.CO, Jakarta - Varises masih dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya bagi sebagian masayarakat. Begitu disampaikan Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular RS Pondok Indah, Achmad Faisal. "Sebagian besar pasien berpikir masalah varises adalah hanya masalah estetika, Sehingga banyak yang mendiamkannya," kata Faisal pada diskusi media bertema 'Varises dan Risiko Serangan Jantung' di Jakarta akhir April 2018.

Varises juga bisa menyebabkan kematian secara tiba-tiba. Varises atau Varikosis adalah kelainan pada pembuluh darah vena yang bengkak atau membesar pada tungkai. Hal itu disebabkan oleh kegagalan atau kerusakan katup dalam vena. Katup di vena berguna untuk mengembalikan darah yang sudah mengalir di seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Karena masalah katup di pembuluh vena itu, darah tidak bisa mengalir ke jantung sehingga mengakibatkan pembekuan yang menempel di dinding-dinding pembuluh.

Baca juga:
Konsumsi Bakso Tingkatkan Gizi? Simak Penjelasan Ahli Gizi
4 Bodyguard Ini Piawai 5 Bahasa, Mahir Beladiri dan Ganteng

Ada beberapa faktor seseorang terkena penyakit varises. Pertama adalah faktor pertambahan usia. Faisal mengatakan, semakin tua seseorang, maka venanya akan mengalami pengerasan. "Pengerasan vena itu bisa mengakibatkan varises," katanya pada 25 April 2018.

Faktor kedua adalah faktor gender. Menurut Faisal, wanita memiliki faktor risiko lebih besar dibandingkan pria. Dari pengalamannya pun, kebanyakan para wanita yang datang menjadi pasiennya. Faktor hormon yang tidak seimbang membuat wanita memiliki kesempatan mengalamai varises lebih banyak. "Biasanya jelang haid, ada kekentalan darah dan hormonal. Hal itu mengganggu kualitas darah sendiri," katanya.

Faktor ketiga adalah faktor keturunan. Bila ada riwayat keluarganya memiliki varises, kemungkinan seseoran pun bisa mendapatkan penyakit sama. "Tapi faktor risiko ini kecil, sekitar kurang dari 10 persen. Kebanyakan kasus varises terjadi karena masalah gaya hidup," katanya.

Faktor keempat adalah obesitas. Mereka dengan berat badan berlebih juga bisa mengalami varises. Varises bisa terjadi di seluruh tubuh. Namun dalam faktor risiko varises karena berat badan, varises akan lebih terjadi di bagian belakang lutut. "Paling banyak faktor ini, karena terlalu berat bobot yang ditopang kaki," katanya.

Baca: Kualitas Tidur Orang Indonesia Masih Rendah, Cek Solusi Ahli

Advertising
Advertising

Kelima, adalah faktor risiko karena pemakaian hak tinggi yang terlalu lama. Dengan menggunakan hak tinggi, maka tumpuan berat badan di kaki tidak seimbang. Biasanya orang yang menggunakan hak tinggi di atas 2 jam akan alami varises. "Tumpuan berat badan jadi hanya di satu titik. Sebaiknya setiap 2 jam lepas sepatunya agar kaki bisa istrirahat," kata Faisal yang menyarankan agar seseorang menggunakan sepatu olahraga. Sepatu olahraga biasanya ada unsur karet di bagian telapak kaki sehingga mampu memompa darah dari kaki ke atas," katanya.

Faktor risiko varises keenam adalah berdiri terlalu lama, atau bahkan duduk terlalu lama. Duduk atau berdiri terlalu lama kurang membantu sirkulasi darah dari kaki ke jantung. "Pasien saya cukup banyak yang berprofesi sebagai sekretaris atau sales promotion girl," katanya.

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

2 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

6 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

14 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

21 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

22 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

28 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

32 hari lalu

Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

35 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya