Puasa Bisa Meredakan Dua Penyakit Ini, Simak Kata Dokter

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 21 Mei 2018 07:00 WIB

Ilustrasi buka puasa. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Hikmah puasa adalah agar kita sehat. Hal ini terjadi karena di dalam berpuasa ada pembatasan asupan makanan , keteraturan, dan pengendalian diri. "Ketiga unsur ini adalah sesuatu yang seharusnya konsiten kita laksanakan baik pada saat berpuasa dan setelah berpuasa," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam dalam pesan Tertulis yang diterima Bisnis, Sabtu 19 Mei 2018.

Menurut Ari, puasa Ramadan mengurangi frekuensi makan yang biasanya 3 kali menjadi 2 kali. Jika ini dilaksanakan, sambungnya, akan terjadi pembatasan asupan makan dan pembatasan kalori (resriksi kalori). Dampak adanya pembatasan makanan, dalam hal ini pembatasan asupan kalori, jelas akan membuat manfaat bagi kesehatan bagi seseorang yang menjalani ibadah puasa tersebut. "Pembatasan makan akan membuat tubuh melakukan penghancuran lemak tubuh. Pembatasan makan juga menyebabkan pengurangan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh kita. Jadi dengan adanya pembatasan makan, berat badan akan turun, kolesterol akan turun, kadar gula darah juga menjadi lebih terkontrol," terangnya. Baca: Simak Makna Tanggal Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle

Selain itu, lanjutnya, puasa sepanjang hari akan mengurangi konsumsi camilan-camilan yang tidak sehat seperti coklat, keju, dan lemak. "Mengurangi makanan-makanan yang manis dan asin yang belum tentu sehat bagi tubuh kita. Selain itu bagi orang merokok akan mengurangi konsumsi rokoknya setiap hari."

Dengan indikator seperti itu, puasa akan membuat orang sehat menjadi tambah sehat dan orang dengan penyakit kronis seperti hipertensi, kencing manis, kegemukan dan kolesterol tinggi, akan membuat penyakit menjadi lebih baik dan terkontrol. "Tentu kondisi sehat yang kita harapkan ini tidak akan tercapai kalau dalam berpuasa ini kita melakukan budaya balas dendam saat berbuka. Sehingga tujuan pembatasan makan dan pembatasan kalori tidak tercapai," katanya. Baca: Agar Kadar Gula Darah Tetap Stabil Selama Puasa

Menurut dokter spesialis penyakit dalam ini, pasien sakit maag yang sebagian besar adalah sakit fungsional, yaitu dimana jika dilakukan evaluasi tidak ditemukan kelainan, biasanya dengan berpuasa keluhan sakit maagnya berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa. Hal ini, terjadi karena keluhan sakit maag yang timbul pada pasien akibat ketidakteraturan makan, konsumsi makanan camilan, seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari, konsumsi minuman bersoda dan minum kopi,merokok dan juga faktor stres. "Selama berpuasa,pasien-pasien ini pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali dengan waktu yang lebih kurang sama setiap harinya selama puasa Ramadan, yaitu saat sahur dan berbuka. Keteraturan inilah yang bisa membuat pasien dengan sakit maag tersebut sembuh." Baca: Bau Mulut Saat Bulan Puasa? Tangani dengan Hal Ini

Advertising
Advertising

Ari menambahkan pengendalian diri merupakan hal penting agar kita tetap sehat. Jiwa yang sehat kunci agar kita tetap sehat. Berbagai macam sakit fisik terjadi karena jiwa yang terganggu. Dia mencontohkan, penyakit psikosomatik, pasien yang cemas cenderung asam lambungnya tinggi, dan membuat lambungnya dapat terganggu.

Begitu juga pasien dengan hipertensi akan naik jika emosinya terganggu. Pasien Asma bisa kambuh karena sedang dalam keadaan stres. Jantung berdebar-debar, tangan berkeringat, pegal-pegal ditengkuk bisa berhubugan dengan faktor psikis. Dengan pengendalian diri selama berpuasa diharapkan faktor psikis yang bisa mengganggu fisik tersebut tidak muncul. Akhirnya dengan berpuasa kita dapat mengurangi makan, hidup lebih teratur dan pengendalian diri," katanya. Baca: Ciuman Pertama Harus di Balkon Istana Buckingham? Ini Sejarahnya

Dia menyarankan, selesai puasa seharusnya ketiga hal tersebut dapat diteruskan dalam kehidupan sehari-hari, makan tidak boleh berlebihan, makan sesuai kebutuhan, karena jika makan berlebihan maka makanan tersebut akan ditimbun dalam tubuh kita dalam bentuk lemak di hati (fatty liver), di kandung empedu (Batu KE), di pembuluh darah jantung maupun pembuluh darah otak. "Keteraturan yang telah terbina selama puasa seharusnya juga dapat diteruskan pasca puasa lebaran. Hidup selalu berpikir positif dan pengendalian diri seharusnya juga dapat dipertahankan setelah lebaran nanti," katanya.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

9 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya