Aktor Daniel Mananta, yang berperan sebagai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bersiap menyaksikan teaser film A Man Called Ahok di Jakarta, Kamis, 6 September 2018. Film ini disadur dari buku karangan Rudi Valinka dengan judul yang sama. ANTARA/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Terpilih memerankan tokoh utama Ahok di film berjudul A Man Called Ahok, Daniel Mananta mengaku bahagia sekaligus merasakan beban besar di pundaknya. Paling tidak begitu disebutkannya dalam acara peluncuran teaser film berjudul A Man Called Ahok di Metropole XXI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 6 September 2018.
Jelas penunjukan sebagai pemeran utama di film A Man Called Ahok, itu menjadikan perjalanan karir Daniel Mananta sebagai aktor meningkat. Ya, sebelumnya di Rumah Dara, Daniel memerankan peran pembantu. "sekarang ini peran besar, gue harus akui," katanya. Di film berjudul A Man Called Ahok, Daniel bakal memerankan karakter Ahok yang pemberani dan sangat cinta keluarga.
Meski bahagia, sosok yang pernah dekat dengan Agnes Monica itu mengakui merasakan beban besar dipundaknya. Beban tersebut lebih karena sosok yang diperankannya masih hidup. Orang-orang pasti akan langsung membandingkan Ahok di film dengan Ahok asli.
"Kalau sudah meninggal nggak ada perbandingan. Sekarang pasti ada perbandingan. Gue harusnya banyak berguru sama Reza Rahadian," tutur Daniel Mananta.
Bagaimana dia mempelajari sosok Ahok? Host Indonesian Idol itu sempat bertemu dengan Ahok di sela syuting film A Man Called Ahok. Pertemuan berlangsung sekitar 3 jam di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Saat itulah, Daniel Mananta menggunakan kesempatan itu untuk meneliti kebiasaan Ahok, gestur tubuh, gaya bicara, dan yang lainnya.