Model pria mengenakan jas batik karya Iwan Tirta saat pagelaran busana bertajuk Dewaraja Runway Collection 2015 di Jakarta, 27 April 2015. Konsep ini diusung dalam 3 urutan Dualism, Reflection dan Light Upon Light yang diinterpretasikan dalam nuansa hitam putih, mirroring, emas, dan silver. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia diyakini akan menjadi pusat tren busana etnik dunia setelah melihat gaya masyarakat mulai mengarah pada penggunaan pakaian bermotif batik dan tenun.
Tren tersebut akan lahir dengan sendirinya seiring dengan perubahan arah mode masyarakat ke busana tradisional.
Samuel Wattimena Desainer Busana mengatakan Indonesia dikenal dengan populasi manusia cukup tinggi, juga menghasilkan desain busana etnik dari berbagai daerah. Gaya etnik tersebut memiliki kekhasan masing-masing.
“Coba saja ke berbagai tempat, semua pria khususnya pasti sudah memakai batik dan memiliki baju tenun baik itu tenun Bali ataupun dari NTT,” kata Samuel kepada Bisnis, Senin 24 September 2018.
Menurutnya kondisi saat ini berbeda dengan fenomena 20 tahun lalu. saat itu, kebanyakan pria menggunakan pakaian baju polos kain bahan meteran. Namun dewasa ini, umumnya para pria tidak lagi mengenakan baju polos, namun lebih pada baju etnik seperti batik. Ilustrasi pria mengenakan batik dan sepatu keds. Zalora.com “Pilihan mereka sudah ke pakaian tradisional. Kekuatan ini juga harus dibantu. Harus dibantu dengan memanfaatkan euforia ini. untuk nasionalisme dan euforia nusantara kan tinggi sekali. Nanti ini akan menjadi momentum untuk terbentuknya fashion etnik rasa indonesia,” sebutnya.
Dia meyakini suatu waktu Indonesia akan menjadi kiblat pakaian etnik dunia. Menurutnya tantangan produk Indonesia adalah masih minim dalam konteks promosi. Dukungan media menurutnya akan berpengaruh pada popularitas busana Tanah Air akan semakin baik. Namun dia mengaku akan ada pergerakan natural baik dari produsen maupun masyarakat.
“Kita yang sebagian terpengaruh gaya Italia dan gaya lainnya itu kan karena termakan iklan. Jadi pemahamannya menurut saya perkembangan [menjadi kiblat busana batik dan etnik dunia) akan terjadi dan harus terus dikuatkan,” ujarnya.
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
13 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".