3.Gaya memberi makan lalai atau “tidak terlibat” Orangtua tidak memprioritas makanan, berbelanja makan, dan ini menyebabkan rasa tidak aman bagi anak. Ilustrasi anak makan junk food. impactlab.net “Ketika seorang anak tidak yakin kapan makan akan disajikan atau tidak bisa mendapatkan cukup makanan atau jenis makanan, mereka dapat menjadi agak fokus pada makanan dan menunjukkan perilaku yang menyebabkan makan berlebihan,” terang Castle.
4.Gaya berwibawa: “Cinta dengan batas” Gaya ini merupakan gaya memberi makan kepada anak yang terbaik. Menurut Castle, orangtua memberikan tawaran makan yang terbatas dan tertata, namun masih mempertimbangkan perasaan dan kesukaan anak. Misalnya saja, apakah anak ingin kacang hijau atau brokoli untuk makan malam? Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock “Orangtua masih mengendalikan terhadap pilihan makanan, jadi pilihan makanan itu masuk akal,” ujar Castle.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?