Istri Indro Warkop Sakit Kanker Paru, Ini 5 Makanan Baiknya

Reporter

Anisa Luciana

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 10 Oktober 2018 19:51 WIB

Istri Indro Warkop bersama cucunya (Tabloidbintang.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Istri Indro Warkop Nita Octobijanthy, meninggal dunia pada Selasa, 9 Oktober 2018. Nita mengembuskan napas terakhir satu hari setelah berulang tahun ke-59.

Baca: Ini Alasan Indro Warkop Pilih Tempat Pemakaman Istrinya

Nita diketahui mengidap sakit kanker paru sejak pertengahan tahun 2017. Setelah menjalani pengobatan hingga satu tahun lebih, rupanya istri Indro Warkop ini tidak lagi mampu bertahan dari sakitnya.

Faktor risiko terbesar kanker paru adalah merokok. Namun menghirup asap rokok atau perokok pasif pun berisiko terkena penyakit ini. Bahkan setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 7.300 orang yang tidak pernah merokok meninggal karena kanker paru, yang justru disebabkan asap rokok orang lain.

Mungkin sulit untuk menghindari faktor penyebab penyakit kanker paru, namun Anda dapat meminimalkan risikonya, salah satunya dengan mengkonsumsi beberapa jenis makanan berikut ini:

Sayuran Crusiferous

Sayuran seperti kembang kol dan brokoli mengandung sulforaphane, zat yang dianggap sebagai salah satu pelawan kanker paling kuat yang ditemukan dalam makanan. Sayuran crusiferous juga mengandung zat yang disebut indole-3-carbinol, yang bekerja sebagai pembersih dan memperbaiki kerusakan yang dilakukan karsinogen terhadap sel sebelum sel-sel itu berubah menjadi kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan lebih banyak brokoli dapat menurunkan risiko kanker paru sebanyak 40 persen.

Jeruk, Pepaya, Persik, Paprika dan Wortel

Jeruk, Pepaya, Persik, Paprika dan Wortel memiliki kesamaan, yakni berwarna oranye dan merah. Makanan tersebut berasal dari jenis karotenoid (pigmen antioksidan berwarna oranye) yang disebut beta-cryptoxanthin yang bisa melindungi perokok dari masalah kesehatan. Hasil dari penelitian Singapore Chinese Health Study menunjukkan bahwa diet tinggi beta-cryptoxanthin menurunkan risiko kanker paru sekitar 25 persen, dan sebesar 37 persen pada perokok.

Olahan kedelai

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa estrogen dapat mendorong pertumbuhan kanker paru, dan peneliti menduga bahwa efek estrogen yang menumpulkan dapat membantu memperlambat atau bahkan menghentikan perkembangan kanker tersebut.

Salmon, Sarden, Makarel, dan Makanan yang Tinggi Asam Lemak Omega-3

Beberapa penelitian menunjukkan kombinasi asap rokok dan lemak hewan bisa memicu kanker paru. Ganti jenis ikan yang biasa Anda konsumsi dengan ikan yang tinggi kandungan asam lemak omega-3 untuk meminimalkan efek penyakit tersebut.

Baca: Cerita Indro Warkop Setia Temani Istri Berjuang Melawan Kanker

Bayam, Kale, Kacang dan Makanan Kaya Folate

Jika Anda merokok (atau baru berhenti), sebaiknya Anda penuhi asupan folat, vitamin B yang melindungi sel dari karsinogen tembakau. Studi yang dilakukan di M. D. Anderson Cancer Center menemukan bahwa mantan perokok yang mengkonsumsi cukup folat dalam makanan mereka, risiko kanker paru turun hingga 40 persen. Merokok menguras folat dari tubuh, seperti halnya mengkonsumsi alkohol.

TABLOIDBINTANG | READERSDIGEST | VERYWELLHEALTH

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya