Tim Sepak Bola Ini Selalu Ditunggu karena Suka Tampil Nyentrik

Reporter

Praga Utama TNR

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 15 Oktober 2018 05:35 WIB

Tim Nasional Indonesia untuk ajang Homeless World Cup (HWC) 2014 berfoto bersama Walikota Bandung, Ridwan Kamil (kelima kiri), di Bandung, Jawa Barat, 16 Oktober 2014. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 2011, Indonesia tercatat sudah tujuh kali mengirimkan tim sepak bola ke kompetisi Homeless World Cup (HWC) yang diikuti oleh puluhan negara. Sepanjang itu pula, prestasi tertinggi yang pernah diraih Indonesia adalah posisi keempat di akhir kompetisi. Tahun lalu, tim sepak bola Indonesia meraih posisi kelima.

Baca: David Beckham Promosikan Mobil Buatan Vietnam

Meski belum meraih gelar juara atau masuk tiga besar, kehadiran tim Indonesia yang disiapkan Rumah Cemara selalu dinantikan para peserta kompetisi tahunan yang digelar Homeless World Cup Foundation itu. "Indonesia selalu jadi tamu yang ditunggu," kata Aditia Taslim, Direktur Rumah Cemara, kepada Tempo di Bandung, dua pekan lalu. "Karena tim kita selalu tampil atraktif dan bersikap ramah."

Tim Indonesia Homeless World Cup (HWC) 2013 dan Presiden HWC Mel Young berpose di depan stadion Miejski, Polandia. Homelessworldcup.org

Hal itu, kata Taslim, muncul di tulisan-tulisan dan liputan berita mengenai HWC. "Banyak jurnalis di negara tuan rumah yang menuliskan soal keunikan tim sepak bola Indonesia," ujarnya. Apresiasi juga kerap datang dari panitia maupun warga di negara yang menjadi tuan rumah. "Banyak yang memuji tim kita sangat bersahabat."

Tim Indonesia juga sering tampil nyentrik. Dalam kompetisi pada 2013 di Polandia, misalnya, saat acara parade dan pengundian grup turnamen, para pemain tim Indonesia datang dengan berpakaian daerah, seperti beskap, sarung, batik, dan baju kampret. Mereka juga memakai tutup kepala, seperti belangkon, iket Sunda, dan dengan rambut yang diwarnai mencolok. Kehadiran mereka menjadi daya tarik bagi penonton dan tamu lain dalam kompetisi itu. "Berpenampilan unik kemudian jadi tradisi Indonesia setiap kali ikut HWC."

Hal ini menjadi salah satu alasan tim sepak bola Indonesia yang akan tampil dalam HWC 2018 di Meksiko pada November mendatang tak diberi target untuk meraih gelar juara. Berbeda dengan tim sepak bola negara lain yang justru mengirim pemain sepak bola profesional atau anggota tim futsal nasional masing-masing dalam kompetisi ini. "Indonesia hadir di sana untuk memberi pesan penghapusan stigma terhadap kaum-kaum terpinggirkan secara sosial."

Advertising
Advertising

Sejak ikut HWC pada 2012, anggota tim sepak bola Indonesia memang selalu beragam. Dalam kompetisi pada 2016 di Glasgow, Skotlandia, kiper tim Indonesia adalah seorang tunadaksa bernama Eman Sulaeman asal Indramayu, Jawa Barat. Terlahir dengan kondisi kaki yang tidak sempurna, dia justru tampil gemilang dan menjadi bintang berkat aksinya. Dia mengantarkan tim Indonesia menempati posisi keempat.

Selain difabel seperti Eman, kata Taslim, tim sepak bola HWC Indonesia selalu melibatkan orang-orang yang mendapat stigma negatif di masyarakat. "Kami pernah mengajak eks narapidana, mantan pengguna narkoba, pengidap HIV, atau anak jalanan," ujarnya. Untuk kompetisi tahun ini, Rumah Cemara menyertakan seorang perempuan pengidap HIV.

Keikutsertaan Indonesia dalam perhelatan ini merupakan inisiatif (almarhum) Ginan Koesmayadi, pendiri Rumah Cemara, pada 2011. Organisasi yang didirikan lima mantan pengguna NAPZA ilegal pada 2003 itu memang peduli terhadap pengidap HIV dan pengguna narkoba. Mereka ditunjuk menjadi mitra Homeless World Cup Foundation di Indonesia. "Kebetulan Rumah Cemara punya program kampanye isu-isu narkoba dan HIV melalui olahraga, salah satunya sepak bola," ujar Taslim.

Baca: AIA Gelar Turnamen Sepak Bola Wanita, 16 Pemain Terbaik ke Asia

Dalam perjalanannya, Rumah Cemara menggelar kompetisi sepak bola bertajuk League of Change di beberapa kota di Indonesia. Tujuannya untuk menjaring bibit pemain sepak bola untuk disatukan dalam tim yang dikirim ke turnamen HWC. Selain skill bermain bola dan latar belakang yang sesuai dengan tema homeless, Rumah Cemara menyeleksi calon anggota tim berdasarkan nilai dan motivasi. "Bagi mereka, sepak bola adalah ajang pembuktian diri. Meski dalam kondisi terpuruk, tetap bisa berprestasi. Ini juga jadi motivasi untuk berubah."

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

17 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

Claudia Scheunemann mencetak satu-satunya gol Timnas Indonesia Putri U-17 saat dihajar Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

2 hari lalu

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

Timnas Vietnam sudah memiliki pelatih anyar. VFF) mengumumkan penunjukan Kim Sang-sik sebagai pengganti Philippe Troussier.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

4 hari lalu

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

Duel timnas Jepang U-23 vs Uzbekistan U-23 pada final Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung Jumat malam ini, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

5 hari lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

5 hari lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

7 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

10 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

17 hari lalu

Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

20 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

21 hari lalu

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

Hillsborough Disaster atau tragedi Hillsborough yang menewaskan ratusan orang termasuk yang terluka. Salah satu tragedi sepak bola dunia.

Baca Selengkapnya