Anda yakin Makanan Organik Mencegah Kanker? Intip Kata Ahli

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 25 Oktober 2018 13:55 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang mengonsumsi makanan organik kecil kemungkinannya terkena kanker dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi makanan organik, menurut sebuah penelitian besar dari Perancis. Namun, benarkah kuat hubungan di antara kedua hal tersebut?

Baca: Riset: Orang Berbadan Tinggi Lebih Berisiko Kena Penyakit Kanker

Tim peneliti menguji kebiasan makan setidaknya 70.000 orang dewasa di Perancis, menggolongkan mereka berdasarkan prevalensi makanan organik dalam menu makan mereka. Termasuk di dalamnya tidak hanya buah dan sayur, tapi juga minyak, daging, ikan, makanan siap saji, telur, biji-bijian, polong-polongan, suplemen makanan, dan produk lainnya. Tindak lanjutnya terjadi sekitar empat hingga lima tahun kemudian.

Secara keseluruhan, kemungkinan berkembangnya kanker adalah 25 persen lebih rendah di antara mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan organik. Ketika menguji risiko jenis kanker tertentu, kemungkinan berkembangnya Limfoma non Hodgkin dan kanker payudara paskamenopause lebih rendah, masing-masing sebesar 73 persen dan 21 persen, menurut laporan medical daily, yang dikutip Kamis 25 Oktober 2018.

Para penulis penelitian mengusulkan bahwa pengurangan paparan residu pestisida dapat berperan dalam menghubungkan makanan organik dengan menurunkan risiko kanker. “Meskipun temuan kami perlu dikonfirmasi, mendorong konsumsi makanan organik kepada penduduk secara umum dapat menjadi strategi pencegahan yang menjanjikan untuk melawan kanker,” kata mereka dalam kesimpulannya.

Kendati begitu, temuan itu masih awal. Artinya, belum terbukti bahwa produk organik memiliki dampak terhadap mengurangi risiko kanker. Sebab, ada gaya hidup yang menekan terjadinya risiko kanker, seperti berolahraga, tidak merokok, mengurangi makanan cepat saji, dan sebagainya. Atau gaya hidup yang direkomendasikan oleh American Cancer Society.

Advertising
Advertising

Lagi pula, makanan organik itu harganya lebih mahal sehingga biasanya hanya mereka yang berpendapatan tinggi yang sanggup membelinya dan juga berpendidikan tinggi.

Dalam penelitian terbaru lainnya dari Eropa mengamati hubungan yang kuat antara mengonsumsi makanan cepat saji dan risiko berkembangnya kanker. Jadi, kemungkinan risiko dari paparan dapat dikalahkan dengan manfaat dari konsumsi buah-buahan dan sayuran dalam menu makan Anda.

Baca: Peduli Kanker Payudara, Usaha Bikin Penyintas Tetap Percaya Diri

"Temuan ini seharusnya tidak mencegah orang dari makan buah dan sayuran, apa pun sistem pertanian (organik atau tidak), karena mereka adalah faktor pelindung yang penting terhadap risiko kanker," kata Julia Baudry, seorang ahli epidemiologi di Institut Nasional de la Sante et de la Recherche Medicale di Perancis yang memimpin penelitian.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

3 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

7 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

9 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya