Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono Jakarta, Iswandi Erwin, menjelaskan langkah-langkah mengendalikan nyeri pada pasien kanker dalam bincang "Pasien Kanker, Atasi Nyeri Dengan Tepat!" yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan, Senin, 29 April 2024. Yang pertama adalah asesmen secara komprehensif.

Ia menjelaskan nyeri tersebut disebabkan dua hal, yaitu kanker atau tumor itu sendiri, atau pengobatan serta tata laksana seperti kemoterapi atau radioterapi. Iswandi menyebutkan metastasis atau penyebaran kanker dapat menyebabkan rasa nyeri tersebut. Dalam sejumlah kasus, nyeri tidak selalu terletak pada lokasi tumor atau kanker primernya. Contoh, pasien dengan kanker paru-paru dapat mengalami nyeri di tulang belakang.

Pada umumnya, rasa nyeri tersebut sedang hingga berat, terutama pada kanker kronis yang sudah stadium tiga atau empat. Pada stadium tersebut, perawatan bersifat paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Dia menuturkan dengan asesmen diketahui penyebab serta jenis nyeri neuropatik atau nosiseptif serta faktor yang dapat memberatkan rasa nyeri tersebut, contohnya keadaan psikis.

Jenis obat yang dibutuhkan
Iswandi menjelaskan orang dengan tekanan psikis yang berat mengalami nyeri yang berat sehingga diberikan obat antidepresan untuk mengatasinya. Menurutnya, ada persinggungan antara jalur rasa nyeri serta depresi. Kemudian, pasien kanker yang mengalami nyeri diberikan dosis opioid, seperti morfin, kodein, oksikodon, fentanil. Dia menjelaskan penggunaan opioid tersebut misalnya per delapan jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iswanadi mengatakan secara umum penggunaan opioid dapat mengatasi rasa nyeri tersebut. Namun ada juga kasus yang perlu tindakan intervensi seperti blok pada daerah torakal lumbalis untuk meringankan nyeri akibat kanker. Menurutnya, rasa nyeri tersebut tidak boleh disepelekan. Meski bagi sebagian orang hal itu menjadi penanda harapan hidup yang hanya sebentar, bagi pasien waktu yang sebentar tersebut dapat dinikmati secara berkualitas bersama keluarga jika rasa nyeri dikendalikan dengan baik.

Pilihan Editor: Saran Ahli Gizi agar Pasien Kanker Tak Kekurangan Nutrisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

1 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris tiba untuk kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. Raja mengurangi penampilan publik untuk fokus dengan perawatan kankernya. REUTERS/Chris Radburn
Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

2 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

5 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

5 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

14 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

16 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

19 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

23 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

24 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.