Berat Badan Pretty Asmara Sempat Turun Drastis, Seharusnya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 5 November 2018 15:07 WIB

Pretty Asmara pun mengawali karir sebagai aktris di sinetron "Dulung" di tahun 1996. Dan Pretty Asmara pun pernah menjadi vokalis band bernama Marys Queen Band (MQB) yang dibentuk kakak iparnya. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Pretty Asmara meninggal di usia 41 tahun pada Minggu 4 November 2018 pagi di RS Pengayoman, kawasan LP Cipinang, Jakarta Timur. Pihak rumah sakit menyebutkan aktris pemain sinetron Saras 008 itu meninggal karena ada masalah pada paru-paru dan hati. Pada September 2018, dia dikabarkan sakit dan turun berat badan hingga 30 kilogram.

Baca: Dokter Jelaskan Infeksi Paru-paru yang Diderita Pretty Asmara

Dokter Daniel, Kepala RS Pengayoman menerangkan penyakit yang diderita Pretty Asmara sudah lama. Alasannya, sejak masuk rumah sakit sudah diketahui ada infeksi pada organ penting. "Kemungkinan (penyakit) ada sebelum masuk ke Rutan. Karena proses infeksi di paru-paru itu dengan proses infeksi di hati langsung seketika. Mungkin prosesnya lama ya, sebelum masuk rumah tahanan sudah ada penyakit sebelumnya. Cuma mungkin almarhumah nggak pernah check up, pas masuk rutan baru keluar gejalanya," kata Daniel di RS Pengayoman, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu 4 November 2018.

Pretty Asmara berat badannya menyusut dengan sangat drastis saat ia sakit. Memang, setiap orang ingin badan yang ideal. Olahraga secara berlebihan, melakukan diet ketat serta mengkonsumsi obat penurun badan pun dilakukan untuk mencapai target berat badan yang diinginkan. Namun berapa banyak sebaiknya seseorang menurunkan berat badan dalam sepekan?

Menurut seorang ahli diet dan ahli gizi, Jessica Spendlove, mengurangi puluhan kilo dalam waktu singkat hanya akan menghilangkan otot dan air, bukan menghilangkan lemak. Penurunan berat badan secara drastis juga dapat memperlambat proses metabolisme sehingga lebih mempersulit tubuh untuk menurunkan berat badan dalam jangka panjang dan lebih memudahkannya untuk naik. Selain itu, efek samping yang ditimbulkan dari penurunan berat badan secara drastis dapat mencakup ketidakseimbangan elektrolit, kekurangan gizi, dehidrasi, kelelahan, iritabilitas, sakit kepala, konstipasi, pusing, menstruasi tidak teratur dan kehilangan otot.

Untuk penurunan berat badan dalam sepekan pun tidak memiliki angka pasti. Semuanya akan bergantung pada berat badan seseorang dan tingkat aktivitas mereka saat ini. Namun menurut seorang ahli nutrisi, Fiona Tuck, penurunan berat badan secara ideal adalah 0,5 hingga 1 kilogram perpekan atau 2 hingga 4 kilogram dalam satu bulan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat juga mengatakan bahwa mereka yang berhasil menurunkan berat badan dengan angka tersebut secara stabil adalah yang paling berhasil dalam menjaga berat badan agar tidak kembali naik.

Baca: Pretty Asmara Meninggal, Ade Nurul Kenang 20 Tahun Persahabatan

Advertising
Advertising

Angka tersebut nyatanya mudah didapatkan. Seperti yang diketahui, untuk menghilangkan satu kilogram lemak, seseorang harus menurunkan sekitar 7000 kalori. Oleh karena itu, jika seseorang ingin menurunkan 0,5 hingga 1 kilogram lemak dalam seminggu, seseorang harus mengurangi asupan makanan sebesar 500 hingga 1000 kalori per hari. Akan tetapi, total kalori yang harus masuk ke dalam tubuh tidak boleh kurang dari 1200 kalori. Untuk meraih hasil yang maksimal, selain mengunci batas kalori, seseorang harus olahraga secara teratur, yaitu selama 30 menit per hari.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | HUFFINGTONPOST | LIVESTRONG

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

9 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya