Gisella Anastasia dan Gading Marten telah melangsungkan pernikahannya di Gereja Tirtha Luhur, Uluwatu, Bali, pada Sabtu 14 September 2013 lalu. Foto/instagram/gisel_la
TEMPO.CO, Jakarta - Gisella Anastasia menyadari, gugatan cerainya pada Gading Marten menimbulkan reaksi beragam. Ada yang sedih, ada pula yang menuduh ia dan suami selama ini pura-pura bahagia di medsos.
Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si. menilai, sikap Gading-Gisel yang tidak menunjukkan permasalahan rumah tangga di medsos justru merupakan bentuk kematangan dalam berumah tangga. Orang yang sudah matang berumah tangga tidak terpancing untuk mengumbar masalah pribadi di medsos.
“Banyak orang yang cukup matang berumah tangga. Ketika mengalami masalah, mereka menyelesaikan sendiri tanpa memberi tahu orang lain. Termasuk tidak merasa perlu untuk membuka permasalahan di medsos,” urai psikolog yang akrab disapa Nina ini.
Jika dikatakan Instagram tempat untuk berpura-pura bahagia, Nina memandang hal itu sah-sah saja. Medsos, menurut Nina, tempat di mana seseorang bisa menjadi orang lain, bahkan, anonim. Di sisi lain, ada hal baik yang bisa dipetik bila seseorang hanya menyajikan hal-hal indah di medsos. “Setiap ucapan, perbuatan, dan tulisan seseorang bisa dianggap sebagai doa. Bisa jadi yang ditulis itu doa atau harapan yang diinginkan seseorang,” ulas Nina.
