TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang menyangka menu 4 bintang makanan pendamping ASI atau MPASI berbiaya mahal. Itu karena menu ini tergolong lengkap, dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, dan ditambah sayuran.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Aturan Menu 4 Bintang MPASI

Tapi, menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Bernie Endyarni, Sp.A(K), MPH, menu 4 bintang tidak harus mahal. Intinya bayi butuh protein sebagai zat pembangun, karbohidrat dan lemak sebagai biang energi, vitamin serta mineral sebagai zat pengatur metabolisme tubuh.

“Berikan si kecil hati ayam yang kaya protein dan zat besi. Anda berharap tumbuh kembang anak maksimal tapi asupan protein hewaninya kurang, bagaimana?” kata dia.

Protein hewani tak harus mahal. Kalau kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk membeli ikan salmon, jangan ragu melirik ikan kembung, tongkol, bahkan, teri yang komponen DHA-nya tidak kalah tinggi dari salmon. Kalau budget sedang sangat tipis tak bisa membeli ikan, ada telur sebagai penggantinya. “Kalau harga hati ayam mahal, ganti dengan bayam. Kandungan zat besinya juga tinggi.”

Senada dengan Bernie, spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta, dr. Abdullah Reza, Sp.A, menyebut kreativitas ibu dalam menyusun menu 4 bintang penting. Protein misalnya, tidak harus dari daging merah. Saat kantong sedang cekak, variasikan dengan protein nabati.

“Kalau saya dimintai rekomendasi menu 4 bintang berbiaya rendah tapi tinggi nilai gizi, saya jawab: nasi, telur, tempe, dan pisang. Sesimpel itu. Jangan lupa, sesuaikan teksturnya dengan usia si kecil,” Abdullah menyarankan.

Baca juga: Salah Kaprah Dalam Memberikan MPASI, Perbanyak Beri Ini

TABLOID BINTANG