Trik Mengelola Gaji Para Milenial Agar Bisa Beli Rumah Sendiri

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Rabu, 13 Maret 2019 09:10 WIB

Ilustrasi menabung untuk memiliki rumah (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga rumah yang lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan pendapatan sering kali membuat orang pesimistis untuk memilikinya. Padahal, dengan pengelolaan keuangan yang baik, memiliki rumah bagi generasi milenial bukan lagi sekadar impian.

Baca: Property Expo, Cicilan Rumah Ini Ratusan Ribu Rupiah per Bulan

Pakar ekonomi Lucky Bayu Purnomo membagikan sejumlah trik mengelola gaji agar impian memiliki rumah bisa terwujud.

"Saat ini, terutama generasi milenial banyak yang mengeluhkan mengenai papan, yakni tempat berteduh atau hunian, maka itu mulailah disiplin dalam mengelola keuangan," kata ekonom yang juga pendiri perusahaan bidang investasi, PT LBP Enterprises Internasional, Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Senin, 11 Maret 2019.

Lucky mengatakan, sebenarnya keinginan milenial untuk memiliki rumah belum tentu sejalan dengan kemampuan keuangannya, hal itu disebabkan kenaikan harga yang lebih cepat dibandingkan pendapatannya. Oleh sebab itu, milenial harus pandai-pandai mengelola keuangan.

"Bedakan kebutuhan dan keinginan. Anggarkan 40 persen dari gaji untuk menabung, 30 persen asuransi, dan sisanya investasi, memang agak berat," kata Lucky.

Nantinya, lanjut dia, hasil tabungan dan investasi itu bisa dikolaborasikan untuk pembayaran uang muka, cari yang paling terjangkau karena itu menjadi salah satu kuncinya.

Tahap berikutnya, ia menambahkan, sesuaikan kemampuan untuk mencicil. Paling tidak, sekitar 30 persen dari gaji bulanan. Bila gaji sekitar Rp7 juta per bulan, maka sekitar Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta untuk membayar cicilan.

"Artinya, hunian yang dimaksud berada di sekitaran wilayah Jabodetabek atau di pinggir kota. Target itu harus dikelola dan penuh dengan kedisiplinan," ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menggodok penyediaan hunian bagi generasi milenial atau generasi Y (yang lahir pada 1980-1990, atau pada awal 2000).

"Ini akan digodok. Tapi ASN (perumahan untuk aparatur sipil negara) dulu, baru setelah itu kami godok yang milenial," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Khalawi menyebukan mengingat jumlah milenial yang besar yakni mencapai 80 juta orang di Indonesia, maka diakuinya kebutuhan perumahan untuk generasi tersebut sangat mendesak.

Baca: Kemenkeu Sebut Alasan Generasi Milenial Sulit Punya Rumah Pribadi

ANTARA

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

9 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

11 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

11 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

18 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

20 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya