Candu Tren Digital, Lakukan Pencegahan pada Anak dengan Ini

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 12 Juni 2019 17:15 WIB

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ponsel, tablet, dan gim video bisa sangat membuat kecanduan. Benda-benda itu mengganggu waktu istirahat dan menggeser waktu tidur anak. Mereka menarik anak masuk ke dunia maya sehingga mengalihkan perhatian mereka dari dunia nyata, mengganggu produktivitas, kesehatan, dan kegiatan di dunia nyata.

Baca: Irina Shayk dan Bradley Cooper, Hubungan Hanya Fokus pada Anak

Lebih parah lagi, benda-benda digital tersebut juga seringkali menjadi pemicu masalah gangguan kesehatan seperti stres, depresi, kecemasan, gangguan belajar, hingga obesitas pada anak.

Tentu saja, semua gangguan itu kini menjadi ancaman bagi anak-anak yang telah mencandu gawai, hingga menggunakannya secara berlebihan. “Tidak ada seorang pun yang boleh menghabiskan waktu delapan hingga sembilan jam sehari untuk melakukan hal apa pun kecuali tidur dan bekerja,” kata Dr. Sina Safahieh, direktur medis di ASPIRE, program kesehatan mental remaja yang dijalankan oleh Rumah Sakit Hiag di Orange County, California, Amerika Serikat.

Sayangnya bagi kebanyakan remaja, ponsel dan media sosial juga menjadi benda yang tak tergantikan untuk merencanakan kehidupan sosial mereka seperti mendapat informasi mengenai tugas sekolah hingga berkomunikasi dengan teman-teman mereka.

Penggunaan teknologi memang tidak bisa dihindari. Namun bagaimana caranya agar orang tua bisa mengoptimalkan penggunaan teknologi berbasis layar secara positif dengan meminimalisir efek buruknya bagi anak?

Advertising
Advertising

Jim Taylor, psikolog sekaligus penulis buku Raising Generation Tech: Preparing Your Children for a Media-Fueled World, menjabarkan kuncinya adalah membantu anak memanfaatkan teknologi sebagai benda, bukan mainan, sehingga anak melihat tujuan lain dari gawai selain obat untuk mengusir rasa bosan.

Sama seperti para pakar medis lainnya, Jim Taylor menyarankan orang tua untuk memberikan batasan dan aturan penggunaan gawai dan patuh pada aturan tersebut. “Mereka harus membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak dengan gawai, menciptakan zona bebas gawai misalnya di kamar tidur, dan waktu bebas gawai misalnya saat makan bersama atau saat berjalan-jalan bersama keluarga,” urai Jim Taylor.

Baca: Pilihan Wahana Bermain yang Kembangkan Fungsi Motorik Anak

Akademi Pediatri Amerika sendiri telah mengeluarkan rekomendasi penggunaan semua platform digital bagi anak, yakni melarang penggunaan gawai bagi anak berusia di bawah dua tahun kecuali untuk fitur video call, dan satu jam untuk anak berusia dua hingga lima tahun. Itupun harus dibatasi, anak hanya boleh menonton atau memainkan program dan aplikasi berkualitas saja dengan pengawasan orang tua.

Berita terkait

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

3 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

10 jam lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

11 jam lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

1 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

2 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya