Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com
TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan seseorang, termasuk berbahasa, dibangun sejak kanak-kanak. Keterampilan ini akan menunjang kesuksesan anak saat dewasa kelak. Usia berapa sebaiknya anak mulai diajarkan berbahasa?
Pemerhati pendidikan anak usia dini, Dr Andyda Meliala mengatakan, pengajaran bahasa bisa dilakukan sejak anak berusia dini (3-6 tahun) dan dimulai secara bertahap yakni dari hal sederhana.
"Mulai dari yang sederhana lalu ke yang kompleks, yakni bangun kosakata. Caranya, misalnya sering bicara pada anak, bacakan cerita untuk bangun kecerdasan anak," ujar dia dalam kampanye SGM Eksplor 3Plus bertajuk "Semangat Sekolah" di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Orang tua perlu mengajak anak berbicara menggunakan kalimat panjang perlahan-lahan, lalu biasakan membacakan mereka cerita sebelum tidur. Semakin sering orang tua melakukan ini berpengaruh pada perbendaharaan kosakata anak.
"Seberapa sering anak diajak bicara dan bercerita. Bacakan cerita minimal 15 menit sehari, agar perbendaharaan mereka bertambah, (agar tercapai) satu juta kata per tahun," kata dia.
Andyda yang juga founder Resourceful Parenting Indonesia itu juga menekankan pentingnya pengulangan agar terbentuk kebiasaan yang solid.
Dia menambahkan, pendidikan salah satunya bahasa yang bisa orang tua berikan sejak dini (3-6 tahun) perlu memperhatikan cara.
Salah satu karakteristik anak usia dini, cara belajarnya berbeda dengan anak yang usianya lebih besar. Mereka cenderung bermain untuk belajar sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan menjadi poin penting.
"Jangan diforsir. Menang perlu pengulangan tetapi harus fun. Kita ingin anak menjadi pembelajar semangat, ciptakan suasana belajar yang menyenangkan," kata Andyda.
Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?