Selain Merokok, Ini 5 Pemicu Kanker Paru yang Sering Diabaikan

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Minggu, 7 Juli 2019 16:39 WIB

Ilustrasi larangan merokok. NIGEL TREBLIN/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Merokok menjadi penyebab terbesar kanker paru-paru, penyakit yang diderita Sutopo Purwo Nurogo, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI. Sekitar 90 persen kasus kanker paru disebabkan kebiasaan merokok. Namun, teranyata ada hal lain yang memicu penyakit ini.

Baca juga: 4 Cara Hindari Kanker Paru, Penyakit yang Diidap Sutopo BNPB

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada Minggu pukul 02.00 WIB di Guangzhou, China, setelah menjalani pengobatan kanker paru-paru.

Sebelum meninggalkan Tanah Air untuk pengobatan lebih lanjut di Guangzhou pada 15 Juni 2019, Sutopo mengaku kaget dirinya divonis kanker paru stadium empat karena ia bukanlah perokok.

Berikut enam faktor yang menyebabkan berkembangnya sel kanker paru, selain kebiasaan merokok aktif.

1. Perokok pasif

Perokok pasif atau menghirup asap tembakau dari orang lain yang berada di sekitar Anda dapat menjadi penyebab kanker paru.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang tidak merokok yang tinggal dengan perokok memiliki peningkatan risiko kanker 24 persen jika dibandingkan dengan bukan perokok lainnya, bahkan 7.300 kematian akibat kanker paru-paru terjadi setiap tahun di Amerika Serikat yang disebabkan oleh perokok pasif.

2. Serat asbes

Serat asbes adalah serat silikat yang dapat bertahan seumur hidup di jaringan paru-paru setelah terpapar asbes.

Advertising
Advertising

Tempat kerja adalah sumber paparan serat asbes yang umum, karena dulu asbes banyak digunakan untuk bahan isolasi termal. Saat ini, penggunaan asbes terbatas atau dilarang di banyak negara termasuk Amerika Serikat.

Paparan asbes jangka panjang terkait dengan peningkatan risiko kanker paru-paru. Penambang, pekerja pabrik atau orang yang mungkin menghirup serat asbes memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru.

3. Gas radon

Gas Radon adalah gas inert alami yang secara kimia merupakan produk peluruhan alami uranium.

Gas itu meluruh untuk membentuk produk yang memancarkan jenis radiasi ion. Gas radon diketahui sebagai penyebab kanker paru-paru, dengan perkiraan 12 persen kematian akibat kanker paru-paru disebabkan oleh gas radon, atau 15.000 hingga 22.000 kematian terkait kanker paru-paru setiap tahun di AS.

Gas radon dapat melakukan perjalanan melalui tanah dan memasuki rumah melalui celah di fondasi, pipa, saluran air, atau lubang lainnya. Badan Perlindungan Lingkungan AS memperkirakan bahwa satu dari setiap 15 rumah di AS mengandung tingkat gas radon yang berbahaya. Gas radon tidak terlihat dan tidak berbau, tetapi dapat dideteksi dengan alat tes sederhana.

4. Genetika

Faktor genetika juga dapat berperan dalam peluang seseorang terkena kanker paru-paru. Riwayat keluarga dengan kanker paru-paru mungkin menimbulkan risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Jika orang lain di keluarga Anda pernah atau pernah menderita kanker paru-paru, penting untuk mengungkapkan hal ini ke dokter Anda.

5. Menghirup bahan kimia

Menghirup bahan kimia atau mineral, seperti asbes, arsenik, kromium, nikel, jelaga, atau tar dari waktu ke waktu dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada seseorang. Pekerja di industri manufaktur atau pertambangan tertentu mungkin memiliki paparan yang lebih tinggi terhadap bahan kimia ini.

Baca juga: Kanker Paru Sutopo Menyebar ke Tulang dan Organ Lain

6. Polusi Partikel

Polusi partikel mengacu pada campuran partikel padat dan cair yang sangat kecil di udara yang kita hirup. Bukti menunjukkan bahwa polusi partikel seperti yang berasal dari asap knalpot dan polusi udara dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.

ANTARA

Berita terkait

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

12 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

17 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

18 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

21 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

26 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

26 hari lalu

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

34 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

37 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

39 hari lalu

Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

Sejak Januari hingga Maret 2024 setidaknya sudah ada 11 penumpang Kereta Api yang diturunkan paksa karena kedapatan merokok di dalam kereta.

Baca Selengkapnya