Kiat Hadapi Orang Kena Serangan Jantung, Kuncinya Jangan Panik

Reporter

Antara

Kamis, 1 Agustus 2019 17:57 WIB

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kesalahan yang sering dilakukan orang bia ada yang terkena serangan jantung di dekatnya adalah panik. Jangan panik bila mendapati seseorang atau anggota keluarga terkena serangan jantung koroner. Langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah tetap tenang.

"Sesungguhnya panik bagi pasien malah tambah membahayakan kondisinya, begitu juga keluarga. Kita jadi tidak bisa melakukan tindakan cepat dan efektif kalau dalam keadaan panik," kata spesialis jantung dan pembuluh darah RS Pusat Pertamina Jakarta, Hengkie F. Lasanudin.

Memang, tidak banyak langkah pertolongan nonmedis yang bisa diberikan kepada orang yang terkena serangan jantung. Tetapi tetap ada beberapa langkah agar tidak memperparah kondisi penderita.

Langkah pertama adalah mengistirahatkan tubuh penderita agar jantungnya tidak bekerja keras yang mengakibatkan jantung membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen.

"Bekerja seminimal mungkin dan sebaiknya istirahat, begitu jantung bekerja lebih lambat, kebutuhan oksigen menjadi menurun," katanya.

Advertising
Advertising

Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403

Kemudian, penderita harus segera dibawa ke klinik terdekat agar mendapatkan pertolongan medis, diusahakan secepat mungkin mendapatkan perawatan. Sebisa mungkin, keluarga membuat pasien merasa tetap tenang dan tidak melakukan banyak gerakan yang dapat memacu jantung bekerja dan membutuhkan oksigen lebih banyak.

"Hanya itu pertolongan nonmedis yang bisa dilakukan. Memang tidak banyak, tapi penting," katanya.

Serangan jantung koroner terjadi karena penyumbatan di pembuluh darah koroner jantung akibat tumpukan kolesterol atau pun karena plak atau pengapuran. Akibat penyumbatan pembuluh darah tersebut, oksigen dan nutrisi makanan yang dibutuhkan jantung menjadi terhambat.

Masyarakat sebaiknya lebih perhatian terhadap kondisi tubuh, tidak mengabaikan soal jantung koroner, baik yang sudah menunjukkan gejala-gejala tertentu maupun belum sama sekali.

"Hanya karena merasa sehat jadi tidak perlu pengecekan, tidak baik seperti itu, sebaiknya lakukanlah pengecekan rutin," ujarnya.

Ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan masyarakat sebagai gejala serangan jantung, yakni jika merasa nyeri di bagian dada kiri, tengah, nyeri ulu hati, atau punggung. Nyerinya terasa seperti ditekan atau dihimpit benda berat dan menjalar ke beberapa bagian tubuh seperti lengan kiri, bahu, maupun rahang. Kadang nyeri tersebut disertai dengan gejala lain, seperti sesak napas, berdebar, keringat dingin,
mual, atau muntah.

"Untuk penderita diabetes lebih berisiko lagi karena sensitivitas merasakan nyerinya berkurang. Jadi, sebenarnya sudah sangat nyeri tetapi yang dirasakan seperti nyeri biasa bagi orang normal," ujarnya.

Berita terkait

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

15 jam lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

1 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

1 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

5 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

6 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

9 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

14 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

21 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya