4 Jenis Antioksidan Alami yang Bisa Tangkal Polusi Udara Jahat

Jumat, 9 Agustus 2019 05:22 WIB

Warga menggunakan masker saat berjalan di Pedestrian Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara di beberapa kota besar seperti di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan. Polusi udara tentu bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Salah satu dampak buruknya adalah penyebaran radikal bebas yang berpengaruh pada penurunan fungsi paru, merangsang terbentuknya risiko penyempitan pembuluh darah, bahkan memicu sejumlah penyakit kronis seperti kanker paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), stroke, penyakit jantung, serta diabetes.

Rupanya, selain menggunakan masker dan mengurangi aktivitas luar ruangan, ada juga cara lain yang bisa diterapkan guna menangkal gencarnya serangan radikal bebas. Salah satunya adalah dengan konsumsi antioksidan alami. Dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah – Puri Indah, Raissa Edwina Djuanda menjelaskan beberapa jenis antioksidan itu dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 8 Agustus 2019.

1. Vitamin C
Vitamin yang larut dalam air ini dipercaya dapat membantu proses regenerasi sel dan bisa mencerahkan wajah. Namun lebih dari itu, ia juga merupakan antioksidan paling kuat bagi tubuh kita. Sehingga, Raissa pun menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin ini seperti lemon, jeruk, dan kiwi.

2. Vitamin E
Vitamin yang larut dalam lemak ini adalah garis pertahanan pertama dalam melawan peradangan di jaringan tubuh kita. Oleh karena itu, Raissa pun menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin E seperti minyak dan biji bunga matahari, canola, kacang tanah, almond dan minyak zaitun. Selain itu, jangan lupa pula untuk menyantap salmon dan telur yang selain kaya akan omega 3, namun juga memiliki kandungan vitamin E yang cukup tinggi.

3. Beta Karoten
Kandungan antioksidan yang tinggi pada beta karoten dipercaya memainkan peranan penting dalam mengendalikan peradangan. Sehingga tak heran, Raissa menyarankan kita untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan mineral ini seperti fenugreek, selada, wortel, dan bayam dan sayuran berdaun lainnya.

Advertising
Advertising

4. Lemak Omega-3
Kandungan pada lemak omega 3 dipercaya baik untuk menjaga kesehatan jantung. Dimana ini adalah salah satu dampak buruk dari polusi udara itu sendiri. Oleh karena itu, Raissa menawarkan beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi karena tinggi lemak omega 3 seperti kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak ikan.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

8 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya