Pakar: Minum Air Putih Ternyata Bukan Solusi Atasi Dehidrasi

Reporter

Antara

Sabtu, 10 Agustus 2019 11:59 WIB

Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan daya tahan tubuh melemah. Bahkan, dehidrasi ringan bisa mengganggu suasana hati atau kemampuan berkonsentrasi. Minum air, adalah cara yang efektif untuk tetap terhidrasi.

National Academy of Medicine merekomendasikan agar wanita dan pria dewasa minum setidaknya 2,7 liter dan 3,7 liter air setiap hari. Namun, menenggak air dalam jumlah besar pada pagi, siang, dan malam bukan cara terbaik atau paling efisien untuk hidrasi tubuh.

"Jika Anda minum air, dan dalam dua jam urine sangat banyak dan jernih, itu berarti air tidak bertahan," kata David Nieman, seorang profesor kesehatan masyarakat di Appalachian State University dan direktur Human Performance Lab di North Carolina Research Campus di Amerika Serikat.

Nieman mengatakan air punya kecenderungan masuk ke sistem pencernaan manusia ketika tidak disertai dengan makanan atau nutrisi. Kondisi itu terjadi ketika orang minum air dalam jumlah besar saat perut kosong. "Tidak ada manfaat dari konsumsi semacam itu," katanya.

Faktanya, urine jernih adalah tanda hidrasi berlebihan, menurut Klinik Cleveland. Beberapa penelitian terbaru mendukung klaim Nieman bahwa minum banyak air bukanlah cara terbaik untuk tetap terhidrasi. Studi pada 2015 di American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti membandingkan efek hidrasi jangka pendek dengan mengonsumsi lebih dari selusin minuman yang berbeda, mulai dari air putih, susu, teh, dan bir, hingga "Solusi rehidrasi yang diformulasikan khusus".

Advertising
Advertising

"Berdasarkan analisis urine yang dikumpulkan dari sukarelawan, para peneliti menyimpulkan bahwa beberapa minuman, termasuk susu, teh, dan jus jeruk, tetapi bukan minuman olahraga, lebih menghidrasi daripada air putih," demikian hasil studi itu.

Ilustrasi wanita berhijab minum air. shutterstock.com

Tentu saja, tidak ada peneliti yang menyarankan untuk membuang air putih dan menggantinya dengan susu. Air putih masih penting, begitu juga minuman olahraga, bir, dan bahkan kopi, sampai batas tertentu.

Namun, penulis studi 2015 itu menyatakan ada beberapa "elemen minuman" yang mempengaruhi berapa banyak H2O yang dipertahankan oleh tubuh. Elemen itu termasuk kandungan nutrisi minuman, serta keberadaan "agen diuretik", yang meningkatkan jumlah urine yang dihasilkan seseorang.

Minum air bersama dengan asam amino, lemak, dan mineral tampaknya membantu tubuh mengambil dan mempertahankan lebih banyak H2O dan karenanya mempertahankan tingkat hidrasi yang lebih baik.

"Orang-orang yang minum berbotol-botol air di antara waktu makan dan tanpa makanan, mereka mungkin mengeluarkan sebagian besar air itu," kata Nieman, seperti dilansir Time.

Pendapat bahwa mengonsumsi air yang terus-menerus dan banyak akan membersihkan racun tubuh atau bahan yang tidak diinginkan, tidak sepenuhnya benar. Urine memang mengangkut produk sampingan kimia dan limbah keluar dari tubuh, tapi minum banyak air saat perut kosong tidak meningkatkan proses pembersihan itu, katanya. Sementara, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, konsumsi air yang berlebihan bahkan bisa berbahaya.

"Pada atlet atau orang yang berolahraga berjam-jam jika mereka hanya minum air, mereka akan membuang terlalu banyak natrium dalam urine yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam kadar natrium tubuh," jelas Nieman, yang telah menghabiskan banyak waktu karirnya menyelidiki tentang hidrasi.

Dokter menyebut ketidakseimbangan itu sebagai "hiponatremia," dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kematian. Dalam skenario ini, minuman olahraga dan minuman lain yang mengandung nutrisi dan natrium lebih aman daripada air putih. Sementara hiponatremia dan konsumsi air yang berlebihan bukan masalah besar bagi nonatlet, ada cara yang lebih baik untuk menjaga tubuh dan otak tetap terhidrasi daripada minum air sepanjang hari.

Menyesap air atau minuman lain sedikit demi sedikit mencegah ginjal kelebihan beban dan karenanya membantu tubuh mempertahankan lebih banyak H2O, kata Nieman. Minum air sebelum atau selama makan atau mengudap adalah cara lain yang baik untuk hidrasi.

"Minum air dengan asam amino atau lemak atau vitamin atau mineral membantu tubuh mengambil lebih banyak air, itulah sebabnya minuman seperti susu dan jus buah cenderung terlihat cukup baik dalam studi hidrasi ini," katanya.

Kesimpulannya, untuk tetap terhidrasi secara optimal, pendekatan yang lambat dan mantap dalam mengonsumsi air putih dan menggabungkan dengan sedikit makanan adalah metode yang lebih efektif untuk tetap terhidrasi.

Berita terkait

Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

22 jam lalu

Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

Tanda dehidrasi atau kekurangan cairan yang paling sederhana adalah jumlah serta frekuensi mengeluarkan urine. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Buah, Efektif Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas

1 hari lalu

7 Rekomendasi Buah, Efektif Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas

Saat cuaca panas seperti saat ini, menjaga tubuh tetap terhidrasi merupakan hal penting.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

1 hari lalu

Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

Masyarakat perlu mewaspadai serangan panas atau heat stroke akibat cuaca panas. Ini yang perlu dilakukan menurut Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Mengancam Kesehatan, Ini 5 Dampak yang Wajib Diketahui

1 hari lalu

Cuaca Panas Mengancam Kesehatan, Ini 5 Dampak yang Wajib Diketahui

Cuaca panas bukan sekadar tidak nyaman, tetapi juga mengancam kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

3 hari lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

3 hari lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

4 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

4 hari lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

4 hari lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya