Pakar Jelaskan Nutrisi pada Kubis, Cocokkah untuk Diet?

Reporter

Tempo.co

Senin, 9 September 2019 20:16 WIB

Ilustrasi kubis. Tabloidbintang

TEMPO.CO, Jakarta - Dr. Donald Hensrud, seorang profesor sekaligus peneliti di Mayo Clinic, Minnesota, Amerika Serikat, mengungkapkan tidak ada bukti ilmiah mengenai makanan rendah kalori. Ia mengatakan secara teori mungkin ada, namun tetap tidak masuk akal. Dirinya juga menentang keras diet rendah kalori yang dapat menyebabkan seseorang kekurangan nutrisi.

Rasanya sulit dipercaya, makanan yang tidak mengandung kalori sedikit pun dapat membakar lebih banyak energi. Sayangnya, mitos tersebut dibantah oleh dokter ternama yang mengonfirmasi ketidakbenarannya.

Dilansir dari Daily Mail, Hensrud menulis tentang makanan yang diduga memprovokasi banyak orang untuk mengikuti diet rendah kalori, seperti diet kubis, yang dipercaya oleh Hensrud berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa ahli diet mengklaim bahwa mengunyah makanan rendah kalori seperti seledri dan kubis membakar lebih banyak energi dibanding energi yang terkandung di dalamnya. Namun, Hensrud mengungkapkan tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung pernyataan tersebut.

Dalam laman resmi Mayo Clinic, ia menjelaskan “Sepanjang hari, sekitar 5–10 persen total energi dicerna. Energinya diambil dari nutrisi yang dikonsumsi. Makanan yang mengandung beberapa kalori, seperti seledri dan sayur yang tidak mengandung tepung lainnya, memiliki kalori, meski kecil tetap dibutuhkan untuk dicerna menjadi energi. Secara teori, mungkin untuk mengonsumsi makanan tidak mengandung kalori, namun tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa beberapa makanan berdampak seperti itu.”

Ilustrasi jus kubis. Shutterstock

Advertising
Advertising

Mengonsumsi semangkuk penuh sayur rendah kalori bukan hal buruk. Namun pastikan untuk mengonsumsi makanan bernutrisi lain. Hensrud mengingatkan akan bahaya diet ekstrem dengan hanya mengonsumsi makanan yang dianggap tidak mengandung kalori sama sekali, seperti diet sup kubis.

Program penurunan berat badan tersebut menyerukan agar mengonsumsi sup kubis saja selama satu minggu dan mengklaim bahwa yang mencobanya akan kehilangan berat badan hingga 4,5 kilogram. Hensrud menyerukan bahwa mengikuti diet ekstrem seperti itu hanya akan mempengaruhi kesehatan tubuh.

Hensrud kembali menulis, “Mengikuti diet ekstrem dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan yang dianggap tidak berkalori sama sekali mengakibatkan tubuh kehilangan nutrisi penting. Kunci agar sukses menurunkan berat badan adalah menerapkan pola hidup sehat, termasuk diet seimbang dan olahraga.”

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

8 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

19 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

31 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

34 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

37 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

40 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

41 hari lalu

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

49 hari lalu

Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

Pedagang atau penjual umumnya menawarkan dua jenis kelapa, yakni kelapa hijau atau kelapa muda. Apa perbedaan di antara keduanya?

Baca Selengkapnya

Nutrisi Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa selama Ramadan Menurut Pakar Gizi

52 hari lalu

Nutrisi Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa selama Ramadan Menurut Pakar Gizi

Memahami pola makan sehat saat sahur dan berbuka puasa penting untuk menjaga stamina selama Ramadan.

Baca Selengkapnya