Golongan Paling Rentan Terdampak Kabut Asap, Bukan Anak-anak

Reporter

Antara

Rabu, 25 September 2019 20:36 WIB

Pasien mendapatkan oksigen saat perawatan di Rumah Oksigen RSUD Doris Sylvanus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu, 18 September 2019. Kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap dan segala dampaknya bagi kesehatan masih menjadi sorotan di berbagai daerah. Penderita cacat jantung dan paru-paru merupakan kelompok paling rentan terkena dan terserang polutan, terutama saat bencana kabut asap melanda di sejumlah daerah.

"Jadi, bukan tergantung umur atau jenis kelamin," kata Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, di Jakarta, Rabu, 25 September 2019.

Sebagai contoh, penderita asma kronis dan jantung paru yang lemah, dipastikan akan lebih cepat terkena dan mudah apabila terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Setelah itu, kelompok rentan yang mudah terserang polutan yaitu anak kecil karena fungsi parunya belum begitu sempurna. Kemudian, ibu hamil dan terakhir kategori dewasa.

"Jadi, ini tidak bicara umur atau gender tapi lebih kepada kapasitas dasar jantung parunya," katanya.

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Advertising
Advertising

Temuan Kemenkes di lapangan, banyak kelompok pemuda yang mengidap asma kronis dan ketika terpapar kabut asap langsung bengek atau sesak napas. Terkait adanya informasi bayi yang meninggal diduga karena terpapar kabut asap di daerah Riau, Achmad mengatakan hal tersebut harus diuji kebenarannya termasuk riwayat penyakit yang pernah diidap.

Ia mencontohkan kasus kematian balita pada 2015 bukan karena terpapar kabut asap melainkan akibat diare, muntaber, dan dehidrasi berat. Pada saat itu, kondisi kabut asap cukup tebal sehingga orang tuanya takut membawa anaknya ke rumah sakit.

"Akibat terlambat dan ketika sampai di rumah sakit bayi itu sudah dehidrasi berat, ditambah kena paparan kabut asap," katanya.

Selain Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), iritasi mata dan iritasi pada saluran napas merupakan penyakit yang cukup banyak ditemukan petugas kesehatan selama bencana karhutla di beberapa daerah.

"Iritasi mata dan iritasi pada saluran napas ini naik tinggi dan apabila tidak diatasi dengan baik maka terjadi ISPA," katanya.

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

2 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

6 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

15 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

20 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

21 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

22 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

23 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

23 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya