Belajar dengan Mainan Ular Tangga, Intip Kisah Guru Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 28 Oktober 2019 06:50 WIB

Guru kelas 2 di SDN Bogem 2, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Anggi Rizka Pustika di Temu Pendidik Nusantara 2019 di Jakarta Ahad 28 Oktober 2019. Tempo/Mitra Tarigan

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa bilang mengajar anak kelas 2 sekolah dasar itu mudah? Anak usia itu, masih sangat suka main. Daripada mendengarkan guru di depan kelas, pada udara yang panas, mereka lebih memilih untuk berlarian hingga lelah. "Dampaknya juga kepada saya, karena tidak bisa fokus belajar, dan saya juga gerah," kata guru kelas 2 di SDN Bogem 2, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Anggi Rizka Pustika, pada Ahad 27 Oktober 2019.

Anggi mencoba berbagai cara untuk bisa menarik perhatian anak-anak muridnya. Suatu hari ia memperhatikan bahwa ternyata beberapa anak tidak memperhatikan berbagai pelajaran yang diberikan. "Tangan mereka anteng di bawah meja. Ternyata mereka memainkan mainan mereka," kata Anggi yang mengatakan telepon genggam belum banyak mempengaruhi murid-muridnya.

Dari kejadian itu, Anggi pun memperhatikan apa saja mainan yang dibeli anak-anak muridnya. Menurut Anggi, mainan menjadi salah satu momok baginya. Untuk menangani masalah itu, Anggi lalu mencoba mendekati pedagang mainan yang selalu berjualan di depan pintu sekolah. "Saya mencoba berteman dengan pedagang-pedagang itu. Saya pun membeli mainannya," kata Anggi.

Tahun lalu ia belajar dengan anak-anak menggunakan media permainan ular tangga yang hanya Rp 1.500,-. Permainan itu dimodifikasi olehnya. Enam sisi dadu ular tangga yang tadinya berisi titik-titik angka, diubahnya menjadi kata tanya. "Kata tanya seperti 'apa, bagaimana, kenapa'. Satu kata satu sisi dadu," katanya.

Jadi, setiap anak diminta untuk melempar dadu. Ketika keluar kata 'apa' Anggi pun akan meminta anak muridnya membuat kalimat menggunakan kata itu. Permainan ular tangga itu pun semakin seru. "Kelas saya jadi hidup," kata Anggi yang mendapatkan perhatian penuh dari murid-muridnya.

Advertising
Advertising

Tahun ini, ia berencana untuk membuat kegiatan menggunakan kartu kuartet. "Kartu itu, gambarnya saya modifikasi jadi gambar kartun-kartun yang anak-anak suka," katanya.

Anggi pun menempelkan beberapa gambar lain di kartu-kartu lain. "Jadi misalnya anak mengeluarkan kartu gambar dokter, kelinci dan obat. Anak saya minta membuat kalimat yang berhubungan dengan gambar itu. Bisa saja 'dokter memberi obat pada kelinci yang sakit' kata Anggi.

Keahliannya memodifikasi mainan menjadi bahan ajar membuatnya menjadi guru yang sangat dirindukan para murid di sekolahnya. Atas prestasinya itu, Anggi pun mendapatkan beasiswa untuk mengunjungi sekolah - sekolah di New Zealand. Ia dan sejumlah guru ingin mencontoh hal baik dalam kunjungan studi banding itu.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

4 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

6 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

6 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

9 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

10 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

10 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

10 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

12 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

18 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

29 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya