Pentingnya Belajar Coding Untuk Rakyat, Intip Kisah Pria Ini

Reporter

Diko Oktara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 3 November 2019 15:09 WIB

Matthew Triska (tengah), membantu temannya Alex Fester, membangun sebuah kode menggunakan iPad di Toko Apple, Stanford, California (11/12). Apple berpartisipasi dalam ilmu komputer bersama dengan code.org untuk mengajar anak-anak dasar-dasar coding. AP/Marcio Jose Sanchez

TEMPO.CO, Jakarta - Majunya ilmu teknologi membuat semakin banyak anak yang belajar coding di Indonesia. Achmad Fauzi, 23 tahun, tak kerasan akan pendidikan ala militer di sebuah sekolah pendidikan calon penerbang. Ia ingin belajar bidang komputer, meski itu harus memupus harapan ibunya untuk melihat dia menjadi seorang pilot. Ia mengaku sudah lama menggemari game dan mengikuti perkembangan teknologi.

Achmad Fauzi lantas masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10 Jakarta, yang kurikulumnya berbasis teknologi informasi (TI). Ia mengambil jurusan rekayasa perangkat lunak. Selepas SMK, pada 2014, ia memilih tidak kuliah dan bekerja di sebuah software house. Di sana, ia sempat mengalami depresi. Pasalnya, sebagai lulusan SMK, keahliannya di bidang teknologi informasi kurang diakui dibanding jebolan universitas. Padahal ia sempat membuat sebuah aplikasi berupa employee portal untuk bagian personalia kantornya itu.

Achmad Fauzi lantas banting setir menjadi sales promotion boy di sebuah perusahaan retail. Namun, dua tahun kemudian, pekerjaan itu ditinggalkan demi impiannya bekerja di bidang TI. "Waktu itu aku bingung mengembangkan kemampuanku karena pembelajaran daring yang ada dalam bahasa Inggris semua, sementara kemampuan bahasa Inggris saya kurang," ucapnya.

Akhirnya ia bertemu dengan Dicoding, yang menggunakan bahasa Indonesia untuk materi pembelajarannya. Sekarang Achmad Fauzi bekerja di Telkom Sigma sebagai software engineer dan mengepalai sebuah tim yang semuanya lulusan S-1. Ia mengaku mendapat pekerjaan ini karena ditawari pihak Telkom setelah melihat kemampuannya. "Kami di sini saling membagi ilmu saja. Kerja tim," kata Achmad Fauzi.

Nadiem Makarim, kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ketika masih menjabat CEO Gojek, pernah mengatakan bahwa ada empat kemampuan yang bersifat wajib dalam kurikulum nasional. Empat hal itu adalah bahasa Inggris, statistik, psikologi, dan bahasa pemrograman atau coding.

Advertising
Advertising

Video pidato Nadiem dalam sebuah acara dua tahun lalu tersebut viral di media sosial sejak ia diumumkan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo. Nadiem menyatakan bahasa pemrograman wajib diajarkan karena dunia nyata dikendalikan oleh kode-kode virtual, sehingga sumber daya manusia Indonesia harus menguasai kemampuan ini sejak sekolah. Bagi dia, Indonesia dengan potensi ekonomi digitalnya harus mempersiapkan diri berkompetisi secara global.

ANWAR SISWADI | AMINUDDIN A.S | KORAN TEMPO

Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

33 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

42 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Cerita Rasya Terjerat Pikat Dasar-dasar Coding, Tak Sabar Dalami Phyton

59 hari lalu

Cerita Rasya Terjerat Pikat Dasar-dasar Coding, Tak Sabar Dalami Phyton

Rasya menunjukkan kemampuan coding-nya dengan membuat model game Roblox kepada tim dari Google for Education yang datang ke sekolahnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya