Cerita Layangan Putus, Cek Cara Menulis Sebagai Metode Pemulihan

Rabu, 6 November 2019 20:30 WIB

Ilustrasi wanita menulis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anda suka menulis? Apakah Anda menulis hanya sebagai hobi saja atau ada maksud lain? Salah satu tulisan yang mendapat perhatian masyarakat akhir-akhir ini adalah cerita Layangan Putus.

Kisah yang pertama kali dipublikasikan oleh sebuah akun Facebook bernama Mommi ASF, bercerita tentang hidupnya yang ibarat layangan putus setelah berpisah dengan suami. Si penulis menjelaskan bahwa dirinya sejak SMA memang senang untuk menulis. Saat mengalami berbagai masalah rumah tangga dan kehidupan ia mengaku keluar dari berbagai akun media sosial dia.

"Marah, benci, sedih membuatku anti sosial. Ku kambinghitamkan rasa hancurku pada sosial media. Membuka nya membuatku berduka. Tentu murka ku tak berdampak apa apa pada jejaring sosial yang kutinggalkan," kata penulis yang sempat tidak melanjutkan hobinya menulis saat marah.

Pada suatu hari, ia pun dipertemukan dengan sahabt literasi. "Allah Sang Maha Baik, mempertemukan aku dengan sahabat literasi. Seorang ibu yang menyarankanku untuk kembali menulis. Melampiaskan isi hati dan suka duka melalui aksara. 'Writing is healing,' sarannya."

Penulis layangan putus itu pun akhirnya kembali menulis. "Cukup mengobati luka. Semoga, goresan tinta berikutnya mampu memberi energi positif bagi ku dan mengembalikan ketenangan. Jujur, ini bagai dendam yang tertunaikan," tulisanya.

Advertising
Advertising

Melansir dari situs Positive Psychology, menulis memang memiliki salah satu manfaat sebagai metode pemulihan. Menurut Pusat Medis Universitas Rochester, ketika Anda memiliki masalah dan sedang stres, menulis dapat membantu untuk mengidentifikasi penyebab stres atau kecemasan itu.

Pada gilirannya, ini pun bisa menyelesaikan masalah. “Karena setelah menulis, Anda bisa mengidentifikasi rasa stres sehingga dapat bekerja dan berencana untuk menyelesaikan masalah dan mengurangi stres itu,” kata kepala Pusat Medis Universitas Rochester L Renee Watson.

Jika Anda tertarik untuk menerapkan aktivitas menulis sebagai bentuk pemulihan, Watson pun membagikan tiga tipsnya. Pertama, cobalah untuk mulai dengan menulis setiap hari. “Sisihkan beberapa menit setiap hari untuk menulis. Ini akan membantu Anda menulis dalam jurnal secara lebih teratur,” jelasnya.

Menulis juga bisa dilakukan oleh siapapun dan dengan metode apapun. Misalnya anak-anak hingga orang dewasa dapat menulis dengan pulpen dan kertas. “Saat sedang berpergian dan lupa membawa keduanya (pulpen dan kertas), Anda bisa menuangkan apa yang ada dalam pikiran melalui gawai atau komputer,” ungkapnya.

Dari segi tulisan, biarkan seluruhnya mengalir tanpa memikirkan salah dan benarnya. Sebab, jurnal Anda tidak perlu mengikuti struktur tertentu. Lagipula ini adalah tempat pribadi untuk mendiskusikan apa pun yang Anda inginkan. “Jadi jangan khawatir tentang kesalahan pengejaan atau apa yang dipikirkan orang lain,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | FACEBOOK | POSITIVEPSYCHOLOGY

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

19 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

3 hari lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya