Kematian Goo Hara Memicu Anti Ujaran Kebencian di Dunia Maya

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 25 November 2019 17:49 WIB

Polisi menemukan Goo Hara meninggal dunia hari Minggu pada pukul 09.00 pagi di rumahnya. Goo Hara sempat menjadi korban kekerasan oleh mantan kekasihnya, Choi Jong Bum pada 2018. Instagram/@koohara__

TEMPO.CO, Jakarta - Duka dan pertanyaan dari penggemar mengemuka setelah bintang K-pop Goo Hara ditemukan meninggal dunia pada Minggu 24 November 2019. Tubuh Goo Hara, mantan anggota grup K-pop Kara, ditemukan pada Minggu petang di rumahnya di Cheongdam, salah satu daerah elit Seoul.

Polisi masih menyelidiki penyebab kematiannya dan kantor berita Yonhap melaporkan mereka "mempertimbangkan kemungkinan bunuh diri".

Pada Mei lalu, penyanyi 28 tahun itu meminta maaf pada penggemar setelah dirawat di rumah sakit karena mencoba bunuh diri, ia mengatakan sedang menderita karena dirundung berbagai masalah.

Dilansir AFP, Hara dilecehkan oleh mantan pacarnya tahun lalu. Ketika dia sudah memutuskan hubungan, pacar Goo Hara mengancam akan menyebarkan video seks mereka. Mantan pacarnya, penata rambut bernama Choi Jung-bum, mengancam akan mengakhiri kariernya di dunia hiburan dengan membocorkan video itu. Choi juga mengancam akan membocorkan video dari kamera pengawas yang memperlihatkan Hara berlutut memohon agar mantan pacarnya tidak melakukan itu.

Di Korea Selatan yang konservatif, perempuan yang terlihat di video-video seperti itu akan dikucilkan bila video itu tersebar. Choi Jung-bum dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara atas beberapa tuduhan termasuk pemerasan pada Agustus silam, namun Goo Hara tetap menjadi korban perundungan di dunia maya dan dihujani komentar-komentar jahat sejak insiden tersebut.

Advertising
Advertising

Sebelum jasadnya ditemukan, Senin, akun Instagramnya dipenuhi komentar kebencian mengenai penampilannya dan apa yang terjadi bersama mantan pacarnya.

Goo Hara debut sebagai bagian dari grup K-pop Kara pada 2008, mereka menjadi salah satu grup K-pop terbesar selama beberapa tahun. Ia kemudian menjalani karir solo setelah Kara bubar. Goo Hara juga sudah menyelesaikan tur di Jepang pekan lalu.

Kematiannya memicu petisi online di situs web kantor kepresidenan Korea Selatan, meminta hukuman yang lebih berat untuk kejahatan dan komentar kejam di dunia maya, yang sudah ditandatangani lebih dari 20.000 dalam waktu kurang dari sehari. "Belum lama ini kita kehilangan seseorang gara-gara komentar kebencian dan ini tidak boleh terjadi lagi," tertulis di petisi itu. "Tolong lindungi orang-orang dari komentar kebencian dan kritik yang menyebar seperti virus."

Unggahan terakhir Hara di Instagram pada Sabtu malam memperlihatkan dirinya berbaring di tempat tidur, tertulis keterangan "Selamat malam". Korea Selatan memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, menurut data pemerintah, dan salah satu penyebab kematian terbesar untuk orang di bawah 40 tahun.

Kesehatan mental masih dianggap tabu, membuat banyak warga Korea Selatan enggan meminta pertolongan. Kematian Goo Hara terjadi sebulan setelah Sulli, bintang K-pop dan sahabatnya, merenggut nyawanya sendiri pada Oktober lalu setelah menghadapi perundungan dunia maya sejak lama.

Di balik industri K-pop yang glamor, ada kompetisi ketat, privasi yang sulit didapat, perundungan dunia maya dan tekanan publik untuk terlihat sempurna kapan pun di mana pun. Bintang K-pop seperti Goo Hara dan Sulli dilatih oleh agensi manajemen sejak belia, biasanya saat remaja, dan hidup dalam pengawasan ketat dan latihan menyanyi dan menari intensif.

Sebelumnya, Goo Hara blak-blakan bicara tentang komentar negatif, depresi dan kehidupan beratnya sebagai selebritas. "Kita harus hati-hati dalam melakukan apa pun dan menderita rasa sakit yang bahkan tak bisa kita bagi pada teman dan keluarga," ujar Goo, menambahkan semua orang bisa mengalami depresi.

"Kalian punya kebebasan berekspresi, tapi bisakah kau berpikir dulu sebelum mengunggah komentar penuh kebencian?" tanya dia.

Para penggemar berduka cita atas kematian idola mereka dan bersedih karena ia tak bisa mendengar suara-suara orang yang mendukungnya. "Para bintang tampak hidup berkilauan tapi mereka hidup dalam rasa sakit yang tak pernah dimengerti orang lain," tulis seorang penggemar di akun Goo Hara.

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi :
- Yayasan Pulih (021) 78842580

Berita terkait

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

8 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

14 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

14 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

14 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

17 hari lalu

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.

Baca Selengkapnya

Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

33 hari lalu

Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.

Baca Selengkapnya

Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

33 hari lalu

Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

35 hari lalu

Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

48 hari lalu

Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

Selain Daniel Frits, tiga warga Karimunjawa yang juga penolak tambak udang dilaporkan menggunakan UU ITE ke Polda Jateng.

Baca Selengkapnya

Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

49 hari lalu

Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.

Baca Selengkapnya