Atasi Sampah dengan Larva, Nyampah Corporation Dapat Penghargaan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 6 Desember 2019 23:03 WIB

Enam tim pemenang YSE 2019 dari Pakistan, Singapura, Malaysia, Indonesia dan India menerima masing-masing hingga S$ 20.000 atau sekitar Rp200 juta sebagai pendanaan awal untuk meningkatkan bisnis sosial mereka. Mereka dipilih berdasarkan dampak dan skala bisnis sosial mereka, disertai tingkat komitmen anggota tim/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai negara di belahan dunia memiliki berbagai persoalan kompleks di bidang sosial serta lingkungan, termasuk bagi Indonesia. Berdasarkan data penelitian dari Sustainable Waste Indonesia pada tahun 2018, 15 juta ton dari 65 juta ton sampah yang dihasilkan di tanah air setiap tahunnya, tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari ekosistem dan lingkungan. Situasi ini memicu pergerakan dan mendorong lahirnya berbagai kelompok sosial di negara ini.

Nyampah Corporation, sebuah startup yang berinovasi dalam pengolahan limbah organik, adalah salah satu di antaranya. Perusahaan sosial ini dibangun oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sejak tahun 2017 dan telah membantu orang-orang di Surabaya dan Malang menanggulangi persoalan sampah organik melalui pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF).

Dalam pengolahan limbah organik, larva BSF berperan sebagai pengurai yang mengonsumsi sampah organik, sehingga dalam sepuluh hari, volume limbah akan berkurang hingga 80 persen. Dengan teknik Zero Waste, Nyampah Corp menggunakan 20 persen residu sampah tersebut sebagai pupuk organik, sedangkan larva BSF kemudian dipanen sebagai makanan kaya protein namun murah bagi pakan ternak.

Pendiri Nyampah Corporation, Abu Muslim Aljauhari atau yang akrab disapa Aal, memulai perusahaan sosial ini dengan sekitar uang Rp 1 juta dari tabungan pribadinya untuk mulai mengembangbiakkan larva BSF-nya sendiri di Surabaya. Kemudian ia menghasilkan lebih banyak dana dengan membawa inisiatif ini ke berbagai kompetisi kewirausahaan. Kegigihan ini telah mengantarkan Aal ke berbagai prestasi, termasuk dari program Young Social Entrepreneurs (YSE) dari Singapore International Foundation, Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2018, ITS Youth Technopreneur 2018, dan Inkubator ITS 2019.

Sekarang, Nyampah Corporation telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk melindungi lingkungan dengan mengurangi ratusan kilogram sampah organik setiap harinya di Surabaya dan Malang.

Oktober lalu, Aal juga membawa Nyampah Corporation ke program tingkat internasional berdurasi delapan bulan yang diselenggarakan untuk kewirausahaan sosial, yaitu program Young Social Entrepreneurs (YSE) 2019 dan berhasil menjadi salah satu pemenang pendanaan sebesar S$20 ribu atau sekitar Rp 200 juta. Kemenangan tersebut diraih setelah tim bisnis sosial milik Aal mengikuti Pitching for Change, salah satu sesi penting di program YSE di Singapura. Sebelum ini, Nyampah Corporation, bersama dengan 14 tim dari negara lain, menjalani skema bimbingan (mentorship) untuk meningkatkan ide bisnis sosial mereka serta kunjungan studi ke Shanghai, Tiongkok untuk pembelajaran lintas budaya.

Nyampah Corporation menyediakan sudut khusus untuk area penampungan sampah organik bagi masyarakat di Surabaya dan Malang. Larva BSF di area tersebut akan mereduksi sampah-sampah tersebut hingga 80 persen, sedangkan 20 persen sisanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Larva BSF yang telah tumbuh dalam proses ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak berprotein tinggi dan berharga terjangkau/Istimewa

Advertising
Advertising

YSE 2019 sendiri adalah program yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF) yang bertujuan untuk menginspirasi, membekali, dan memberikan kesempatan kepada para pemuda di Asia Tenggara untuk meluncurkan serta mengembangkan bisnis sosial mereka ke taraf global. Selain peluang pendanaan, peserta YSE yang terpilih juga melewati masa inkubasi selama delapan bulan yang dilengkapi dengan lokakarya, skema bimbingan, hingga kunjungan studi ke luar negeri untuk mempelajari budaya lain.

Tidak mudah bagi Nyampah Corporation untuk sampai ke tahap finalis YSE 2019 karena harus bersaing dengan 14 perusahaan sosial yang menginspirasi lainnya dari Bangladesh, Kamboja, India, Malaysia, Selandia Baru, Pakistan, Singapura, dan Thailand.

Aal berterima kasih dan merasa terhormat dapat membawa kemenangan bagi Indonesia dalam program kewirausahaan sosial tingkat internasional seperti YSE 2019. "Program ini tidak hanya memungkinkan kami untuk membuat dampak yang lebih kuat dan lebih luas bagi lingkungan Indonesia, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membangun hubungan yang baik dan menginspirasi anak muda pembawa perubahan di negara-negara lain," ungkap Aal dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 3 Desember 2019.

Sejak diluncurkan pada 2010 hingga Oktober 2019 lalu, program YSE telah menyambut 525 tim dari 30 negara, memberikan pembekalan kepada lebih dari 1.100 pemuda pembawa perubahan, untuk meluncurkan atau mengembangkan perusahaan sosial mereka yang berada di Singapura dan sekitarnya.

Saat ini hingga 15 Desember 2019, SIF membuka pendaftaran untuk YSE 2020. Kesempatan ini akan menjadi tempat bagi para generasi muda pembawa perubahan, seperti Aal dari Nyampah Corporation, untuk merebut kesempatan untuk secara inovatif memecahkan persoalan sosial dan lingkungan, serta memberikan dampak positif bagi dunia. Daftarkan bisnis sosial Anda sekarang melalui www.sif.org.sg/yseapply.

Berita terkait

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

8 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

8 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

10 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

11 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

12 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

13 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

13 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

13 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya