4 Mitos dan Fakta Penyakit Lyme seperti yang Diidap Justin Bieber
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 9 Januari 2020 16:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi terkenal Justin Bieber baru saja menceritakan kondisi kesehatannya. Melalui akun Instagram pribadi, @justinbieber, ia mengaku mengidap penyakit Lyme.
“Saya mengalami kasus serius yang mempengaruhi kulit, fungsi otak, energi, dan kesehatan secara keseluruhan,” katanya dalam keterangan foto yang diunggah pada Rabu, 8 Januari 2020.
Berbicara mengenai penyakit Lyme, ini adalah masalah kesehatan yang tumbuh sangat pesat. Menurut Centers of Disease Control and Prevention, terdapat lebih dari 330 ribu kasus di seluruh dunia setiap tahun.
Sayangnya, masih banyak mitos yang beredar seputar penyakit Lyme. Agar tidak salah kaprah, situs Global Lyme Alliance dan Pro Health pun meluruskan beberapa di antaranya.
Mitos pertama: Ruam di kulit menjadi satu-satunya tanda penyakit Lyme
Ruam merah pada kulit memang menjadi tanda dari penyakit Lyme karena hampir 50 persen orang yang mengidap penyakit ini pasti mengalami ruam pada kulit. Meski demikian, 50 persen lainnya akan mengalami tanda lain, termasuk flu ringan dengan sakit kepala hingga leher yang kaku.
Mitos kedua: Seseorang yang digigit kutu akan langsung mengidap penyakit Lyme
Seperti yang diketahui, penyakit Lyme memang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang ditransfer melalui kutu nimfa. Namun, proses bakteri untuk menjadi penyakit membutuhkan waktu 36 jam. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk menjaga kebersihan kulit, khususnya setelah berada di luar ruangan.
Mitos ketiga: Kutu mati saat berada di suhu dingin
Banyak orang percaya bahwa kutu nimfa bisa mati saat berada di suhu yang dingin. Meski benar, dibutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan dengan suhu -12 celcius untuk membunuh kutu. Secara tidak langsung, ini mungkin hanya bisa diterapkan di Kutub Utara dan tidak untuk tempat lain.
Mitos keempat: Kutu menempel di tubuh karena jatuh dari pohon
Kutu tidak melompat, terbang, atau jatuh dari pohon. Mereka merangkak. Jika menemukan kutu di kepala atau punggung, itu mungkin karena ia menempel pada kaki dan merangkak ke atas tubuh. Agar meminimalisir masuknya bakteri, memakai baju lengan panjang pun sangat disarankan.