Menikmati Karya Menawan di Pameran Seni Kontemporer Afrika

Reporter

Bisnis.com

Senin, 20 Januari 2020 10:55 WIB

Karya seni yang telah selesai dibuat dari sayap kupu-kupu yangmenggambarkan sosok bersejarah di Repubilk Afrika Tengah, di Bangui, Senin (2/12). Gambar mosaik yang dibuat dari sayap kupu-kupu ini merupakan karya seni yang populer di Republik Afrika Tengah. REUTERS/Joe Penney

TEMPO.CO, Jakarta - Bangsa-bangsa di Afrika memiliki karya seni yang luar biasa. Sayangnya, banyak yang diangkut ke benua lain di zaman kolonial. Kini, sebagian karya-karya tersebut bisa dinikmati di sebuah pameran seni.

Lima kayu menjulang seperti menyambut pengunjung pameran "Lend Me Your Dream" di Museum Peradaban Kulit Hitam Dakar, Senegal. Patung-patung gelap menyala itu berdiri melingkar, seolah-olah tenggelam dalam percakapan.

Karya mengesankan dari seniman asal Pantai Gading, Koko Bi, ini berupaya menunjukkan kekuatan orang Afrika di luar tanah air mereka. Selain itu, pameran juga bertujuan menggemakan pemahaman yang lebih kuat di antara orang-orang Afrika.

Untuk tujuan tersebut, penyelenggara mengumpulkan lebih dari 100 karya seni dari 30 seniman kontemporer Afrika dan menggagas pameran berkeliling Eropa. Kurator senior, Yacouba Konate, dalam sambutan pameran mengatakan bahwa lintasan karya seni dari Afrika sering dibangun melalui pameran di Paris, Berlin, London, dan New York.

"Oleh karena itu, proyek ini diluncurkan di Casablanca, Maroko, pada Juni 2019 dan berakhir di Marrakech pada 2020 setelah tur ke selatan lewat Dakar, Abidjan, Logos, Addis Abeba, dan Cape Town," ujar Konate, dikutip dari Reuters.

Advertising
Advertising

Dorongan untuk kembali menggambar peta seni kontemporer Afrika tumbuh setelah pemerintahan di Afrika menekan museum-museum di Barat untuk mengembalikan artefak yang disita selama masa kolonial sebab sekitar 90 persen warisan budaya Afrika diyakini tersimpan di luar benua tersebut.

Dalam pameran itu, karya seni yang dipamerkan berasal dari beragam media, mulai dari fotografi, kolase, lukisan, hingga pahatan dari kayu dan logam. Patung milik seniman Burkinabe, Ky Siriki, misalnya, menampilkan pasangan kulit putih yang menawarkan pinjaman tas kepada sekelompok orang kulit hitam dengan imbalan komoditas rendah. Karya seni tersebut diberi nama "Africa facing its destiny".

Sementara itu, karya abstrak lain, seperti lukisan Yazid Oulab dari Aljazair, menyajikan garis-garis hitam, putih, dan abu-abu mirip sulur. Adapun, karya Viye Diba dari Senegal menggabungkan sisa kain lilin tradisional.

Pameran "Lend Me Your Dream" juga tidak memberi keterangan negara asal para seniman dalam karya yang ditampilkan. Hal itu mendorong pengunjung agar melihat karya seni dalam konteks yang lebih luas. Pelukis Senegal, Soly Cisse, mengaku suka dengan konsep pameran.

“Ini adalah perjalanan yang kami lakukan bersama. Itu sebenarnya mimpi. Kami berada dalam ide rayuan, dialog, komunikasi, berbagi," ujarnya.

Berita terkait

Drake Menghidupkan Kembali Taman Hiburan Fantasi yang Terbengkalai

9 Desember 2023

Drake Menghidupkan Kembali Taman Hiburan Fantasi yang Terbengkalai

Taman hiburan yang ditinggalkan ini bernama Luna Luna, Drake dan perusahannya akan menghidupkan kembali taman itu

Baca Selengkapnya

Studio di Bandung Ajak Pengunjung Lihat Pameran Karya Sambil Mengepel Lantai

30 November 2023

Studio di Bandung Ajak Pengunjung Lihat Pameran Karya Sambil Mengepel Lantai

Sebelum melihat karya di ruang pameran, pengunjung diminta untuk melepas alas kaki dan menggantinya dengan sepatu khusus.

Baca Selengkapnya

Pameran Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri Dibuka hingga 20 November 2023

8 November 2023

Pameran Iravati M. Sudiarso: Untuk Seni dan Negeri Dibuka hingga 20 November 2023

Pameran arsip dan dokumentasi kehidupan pianis legendaris Iravati M. Sudiarso sempat mengalami kendala karena sulitnya mencari arsip lama.

Baca Selengkapnya

Giat Merawat Koleksi Museum

24 September 2023

Giat Merawat Koleksi Museum

Sejumlah museum di daerah berupaya maksimal merawat dan melindungi benda koleksi museum dari kerusakan dan kehilangan.

Baca Selengkapnya

Berakhir Pekan Sembari Belajar Sejarah dari Vredeburg Fair Yogyakarta

21 September 2023

Berakhir Pekan Sembari Belajar Sejarah dari Vredeburg Fair Yogyakarta

Wisatawan Yogyakarta disuguhi pameran seni dan benda bersejarah, karya komunitas, panggung kesenian, gowes sejarah hingga musik.

Baca Selengkapnya

Komunitas Difabel Pamerkan Ratusan Karya Penuh Warna di Taman Budaya Yogya

15 September 2023

Komunitas Difabel Pamerkan Ratusan Karya Penuh Warna di Taman Budaya Yogya

Ada 159 karya seni dua dan tiga dimensi dari delapan komunitas difabel yang dipamerkan selama sepekan.

Baca Selengkapnya

Pulang ke Bandung dari Uruguay, Seniman Yudi Yudoyoko Pamerkan Karya Poster

4 September 2023

Pulang ke Bandung dari Uruguay, Seniman Yudi Yudoyoko Pamerkan Karya Poster

Seniman Yudi Yudoyoko menampilkan karya garapan poster yang suka dia tempelkan di tembok-tembok kota Montevideo sambil bersepeda.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, Puluhan Ribu Orang Kunjungi Pameran Redmiller di Jalan Braga Bandung

19 Juli 2023

Lampaui Target, Puluhan Ribu Orang Kunjungi Pameran Redmiller di Jalan Braga Bandung

Di ruang pameran yang terbagi menjadi empat bagian, Peter mengenalkan sosok tokoh imajinasinya yang dinamakan Redmiller Blood.

Baca Selengkapnya

Walking Through a Songline, Pameran Seni tentang Suku Aborigin di Museum Sejarah Jakarta

13 Juli 2023

Walking Through a Songline, Pameran Seni tentang Suku Aborigin di Museum Sejarah Jakarta

Pameran seni ini menceritakan budaya penduduk asli Australia terhadap kepercayaan akan adanya roh leluhur yang menciptakan tanah dan segala isinya.

Baca Selengkapnya