Intip 6 Keunggulan Beras Merah dari Beras Putih untuk Kesehatan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 3 Februari 2020 05:35 WIB

Ilustrasi beras merah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Konsumsi makanan sehat belakangan menjadi tren bahkan hobi di kalangan milenial. Tak sedikit dari mereka yang selektif memilih makanan guna meminimalisir penyakit di dalam tubuh. Sebagian orang kerap membatasi makan beras putih dan menggantinya dengan beras merah yang dinilai lebih sehat. Bagaimana faktanya?

Mengutip situs boldsky.com, Minggu 2 Februari 2020, nasi merah merupakan jenis beras utuh dan jauh lebih bergizi daripada nasi putih. Sebab, dedak yang menjadi sumber vitamin dan mineral masih dipertahankan beras merah. Sementara itu, nutrisi dalam beras putih hilang akibat proses penggilingan. Beras giling ini juga dipoles sebelum menuju pasar. Selain menghilangkan sekam dan dedak, nutrisi penting juga dihilangkan dalam proses ini.

Berikut perbedan beras merah dan beras putih sesuai nutrisi dilansir dari Boldsky.com :

1. Glycemic Index (GI)
Kandungan GI beras merah lebih rendah daripada beras putih. GI adalah indeks yang mengklasifikasikan item makanan berdasarkan seberapa cepat makanan itu akan meningkatkan gula darah dalam tubuh. Semakin tinggi GI, semakin cepat makanan akan dicerna dan sebaliknya. Mengkonsumsi makanan dengan GI rendah sangat baik untuk menurunkan berat badan, mengatasi masalah kelaparan hingga mencegah penyakit jantung.

2. Kandungan Kalori
Beras merah umumnya mengandung kalori sedikit lebih sedikit per porsi daripada nasi putih. Menurut laporan Kementerian Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA), 1 cangkir nasi merah menghasilkan 218 kalori, sedangkan nasi putih mengandung 242 kalori per cangkir. Jadi, jika Anda mencoba mengurangi kalori, beras merah adalah pilihan yang lebih baik.

3. Kandungan Serat
Nasi merah memiliki lebih banyak serat dan antioksidan, serta memiliki banyak vitamin dan mineral yang lebih penting. Sebanyak 100 gram (3,5 ons) nasi merah matang menyediakan 1,8 gram serat, sedangkan 100 gram nasi putih hanya menyediakan 0,4 gram serat.

4. Kandungan Arsenik
Arsenik adalah unsur kimia yang ditemukan di hampir semua makanan dan minuman tetapi biasanya hanya ditemukan dalam jumlah kecil, dan dalam jumlah besar dapat menjadi racun bagi tubuh Anda. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis termasuk kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Beras merah cenderung mengandung arsenik lebih tinggi daripada beras putih. Seharusnya hal ini tidak menjadi masalah jika Anda makan nasi dalam jumlah sedang.

5. Bantu Kurangi Berat Badan
Studi mendukung klaim bahwa makan nasi merah sebagai ganti nasi putih juga dapat secara signifikan membantu mengurangi berat badan, indeks massa tubuh (body massage index/BMI) dan lingkar pinggang dan pinggul.

6. Risiko Diabetes
Beras merah sangat tinggi magnesium dan serat yang membantu mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Menurut penelitian terbaru, dikatakan bahwa mengonsumsi beras merah mengurangi risiko diabetes tipe 2. Mengganti nasi putih dengan nasi merah dapat membantu menurunkan kadar gula dalam tubuh dan juga mengurangi risiko diabetes tipe 2. Beras merah memiliki GI 50 dan nasi putih memiliki GI 89, artinya nasi putih meningkatkan kadar gula darah lebih cepat daripada beras merah.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

6 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

9 hari lalu

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

Sebuah laporan terbaru dari Korea Selatan mengungkapkan fitur sensor kesehatan penting yang dapat dimiliki Samsung Galaxy Watch 7.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

11 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya