TEMPO.CO, Jakarta - Tes DNA lebih dikenal sebagai tes pada sampel kromosom gen untuk mencari tahu hubungan kekerabatan seseorang. DNA (deoxyribonucleaic acid) secara umum berfungsi untuk menyimpan informasi dan menentukan karakteristik biologis pada makhluk hidup, sekaligus membawa informasi genetika.

Dalam ilmu forensik, DNA di dalam darah, kulit, atau rambut bahkan dapat diteliti untuk mengidentifikasi korban tindak kriminal yang tidak memiliki identitas hingga meneliti tersangka melalui metode DNA Profiling. Namun banyak yang belum tahu seiring dengan perkembangan dunia medis, khususnya penelitian terhadap DNA, tes DNA kini dapat menelusuri jejak profil kesehatan seseorang, risiko kesehatan, serta perbaikan gaya hidup yang diperlukan untuk mendukung kesembuhan hingga menjaga kesehatan tubuh manusia dari penyakit.

Sebagai penyimpan informasi biologis, tes DNA menjadi sangat penting dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Dr. Monica Surjanto, Sp.KO, dokter spesialis kedokteran olahraga, menjelaskan tes DNA dapat digunakan untuk mengetahui potensi risiko seseorang mengalami suatu jenis penyakit sehingga orang tersebut dapat melakukan perubahan gaya hidup ataupun tindakan preventif yang dibutuhkan.

Dengan melakukan uji genetis melalui tes DNA dapat diketahui bagaimana genetis tubuh dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, melakukan perubahan gaya hidup seperti pola diet yang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan, dan meminimalisir potensi risiko penyakit yang mungkin timbul di kemudian hari.

Lebih lanjut, dia mengatakan studi molekuler berdasarkan pada gen juga telah menyoroti sejumlah potensi DNA penting yang berkontribusi pada kesuksesan atlet pada olahraga yang membutuhkan kecepatan atau kekuatan.

“Faktor genetik berperan besar dalam kemampuan tubuh seperti kekuatan, kecepatan, dan massa otot. Melalui uji DNA, kita dapat membaca tipe genetik otot sehingga dapat mengetahui juga jenis-jenis olahraga yang sesuai dengan gen kita,” jelas Monica.