Agar Masker Tidak Disalahgunakan, Otoritas Bali Sarankan Ini

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 4 Maret 2020 12:35 WIB

Seorang guru memasangkan masker pada siswa sebagai upaya pencegahan virus Corona atau Covid-19 di Sekolah Tunas Global, Depok, Jawa Barat, Selasa, 3 Maret 2020. Kegiatan tersebut sebagai upaya penyuluhan penyebab, gejala dan langkah pencegahan virus Corona atau Covid-19 bagi siswa. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta masyarakat setempat untuk segera memotong masker yang sudah digunakan agar jangan sampai disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. "Kami mengimbau karena ada batas waktu penggunaan masker itu enam jam maksimum. Apabila sudah diganti, maka yang bekas sebaiknya dipotong atau digunting agar tidak ada yang menggunakan atau menyalahgunakan lagi, dijual, dicuci dan lain sebagainya," kata Cok Ace sapaan akrab Tjokorda, di Denpasar, Selasa 03 Maret 2020.

Terkait dengan kondisi kelangkaan masker, menurut Cok Ace, maka mengacu pada arahan Menteri Kesehatan, mereka yang menggunakan sebaiknya yang berpotensi bisa tertular atau yang sudah terindikasi kena virus. "Ini yang seharusnya diprioritaskan," ucapnya.

Sebagai langkah antisipasi agar terhindar dari COVID-19, Cok Ace mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan. "Kuncinya itu di sana (menjaga kesehatan dan kebersihann-red)," ujarnya.

Cok Ace pun meminta masyarakat di Bali tidak takut berlebihan dengan sudah adanya kasus positif COVID-19 di Indonesia karena kemungkinan sehatnya atau bisa disembuhkan itu 98 persen.

Jajaran aparatur desa maupun desa adat diharapkan turut bersinergi menyosialisasikan soal COVID-19 ini supaya masyarakat tidak panik dan ketakutan berlebihan.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengharapkan masyarakat yang menggunakan masker agar menggunakan dengan benar. "Pemakaiannya itu bagian putih di dalam, dan bagian hijau di luar. Ketika dipakai harus menutupi hidung dan mulut, sehingga tidak ada kemungkinan virus yang masuk," ucapnya.

Jika pemakaiannya terbalik, maka ketika ada cairan berisi virus yang terkena masker, akan tetap menempel di masker. "Bagian yang berwarna putih itu menyerap air, kalau yang hijau kedap air," ujarnya.

Suarjaya pun mengharapkan masyarakat tidak berlebihan menggunakan masker, misalnya saat berada di tempat kerja dan kondisi rekan kerja semuanya sehat, tentu masker tidak diperlukan.

Namun, jika dihadapkan pada kemungkinan terburuk ketika masker memang tidak tersedia, kata Suarjaya, masyarakat bisa menggunakan kain handuk kecil yang bersih. "Handuk yang bersih diisi air, kemudian diperas, juga bisa. Intinya, untuk menggantikan masker itu sepanjang bersih dan bisa memfilter dapat digunakan," ucapnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali sendiri sejauh memiliki stok 300 ribu masker yang akan dibagikan jika dalam kondisi siaga atau gawat darurat.

Berita terkait

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

2 jam lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

22 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

23 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

1 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

1 hari lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

1 hari lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya