Seperti Wine, Teh yang Disimpan Lama Harganya Semakin Mahal

Minggu, 8 Maret 2020 21:05 WIB

Phu Earl Jeruk (Citrus Phu erl Excellent) dari jenis jeruk chen pi yang banyak tumbuh di Xing Hui, Guang Dong, Cina, disajikan di Siang Ming Tea House, Mangga Dua Square, Gunung Sahari, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Siang Ming Tea House milik Suwarni Widjaja, Master Teh asal Indonesia yang bersertifikat dunia. TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Aroma herbs tercium samar saat daun teh phu erl dikeluarkan dari stoples kaca. Tekstur daun teh yang tumbuh di dataran Cina ini lebih kasar dibanding teh Indonesia. Cara penyajiannya pun tak sesederhana teh Indonesia. Teh berusia 20 tahun itu harus dibasuh air panas sebelum diseduh.

Pembasuhan ini, menurut Suwarni Widjaja, seorang master teh, dilakukan untuk meluruhkan debu yang terbawa selama proses penyimpanan. “Teh bisa disimpan lama dan harganya juga (semakin) mahal. Iya, kayak wine,” ujar dia. Suwarni mempersilakan para tamu mencicipi teh phu erl hasil seduhan pertama dalam upacara minum teh kung fu cha, di Siang Ming Tea House, Jakarta, akhir Januari lalu.

Air berwarna keemasan tersebut begitu ringan mengalir dalam kerongkongan. Tidak meninggalkan efek lengket seperti teh yang biasa saya minum. Malah, muncul citarasa khas setelah menyesap seduhan berikutnya. “Seduhan terbaik itu ketiga dan keempat. Meminum Chinese tea ini pelan-pelan. Beberapa kali seduh, dia baru keluar (rasanya),” ujar Suwarni. Ini kebalikan dengan teh merah Indonesia yang rasa khasnya akan keluar sejak seduhan pertama dan segera memudar pada seduhan berikutnya.

Master Teh, Suwarni Widjaja, menunjukan kung fu tea ceremony atau prosesi minum teh di Siang Ming Tea House, Mangga Dua Square, Gunung Sahari, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Siang Ming Tea House milik Suwarni Widjaja, Master Teh asal Indonesia yang bersertifikat dunia. TEMPO/ Nita Dian

Selain ada teh Cina, Siang Ming Tea House memasukkan teh Jepang, Inggris, dan Indonesia ke susunan menu. Jika memesan Japenese Matcha, pelanggan akan dilayani dengan chado, upacara tradisional menyajikan teh ala Jepang. Aroma matcha langsung merebak saat Suwarni mengocok campuran bubuk matcha dan air panas dengan chasen bambu. Sebelum diserahkan kepada saya, mangkuk matcha diputar dua kali hingga lukisan pada mangkuk menghadap depan. Suwarni meminta saya mengulangi gerakan memutar mangkuk dua kali sebelum menyeruputnya.

Mata saya refleks terpejam merasakan pahit di seluruh rongga mulut. Berbeda dengan teh phu erl yang ringan, Japenese Matcha memiliki rasa kuat dan bertekstur creamy. Saya tutup Chado dengan suara seruput yang nyaring sebagai penghormatan kepada tuan rumah. “Daun muda yang kami pakai karena antioksidannya tinggi,” tutur Suwarni, yang juga mengajar chado di Pusat Kebudayaan Jepang.

Phu Earl Black Tea dengan kulit jeruk Chen Pi asal Xing Hui, Guang Dong, Cina, disajikan di Siang Ming Tea House, Mangga Dua Square, Gunung Sahari, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Phu Earl Black Tea ini disajikan oleh Suwarni Widjaja, Master Teh asal Indonesia yang bersertifkat dunia. TEMPO/ Nita Dian

Advertising
Advertising

Untuk menetralkan pahit yang tersisa, saya menyuap Tofu Ginger dengan lumuran brown sugar dan Matcha Jelly. Walau menggunakan gula, rasa manisnya tidak medok di lidah. Apalagi keduanya disajikan selagi dingin, sehingga tidak menimbulkan rasa haus setelah menyantapnya. Siang Ming Tea House juga menyediakan aneka gorengan untuk mendampingi minum teh. Saya mencoba Kuo Tie. Kudapan gurih ini mirip pangsit goreng dengan isi ayam dan batang sawi.

Jika ingin menyantap makanan berat, Taiwan Beef Noodles menjadi favorit pelanggan rumah teh yang nyempil di dalam Mangga Dua Square ini. Mi yang tebal dan kenyal disajikan dalam rendaman kuah kaya bumbu dan lembaran daging sapi di atasnya. Bagi yang tidak mengonsumsi daging merah, Ja Jiang Mian (mi ayam cincang) dan Ta Lu Mian (mi jamur) bisa menjadi pilihan.

KORAN TEMPO

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

3 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

4 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

6 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

9 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

18 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

20 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

21 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

22 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

24 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

26 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya