Wabah Virus Corona, Samakah Penyebarannya dengan SARS?

Reporter

Bisnis.com

Senin, 9 Maret 2020 12:30 WIB

Tim Tanggap Covid-19 Pemprov DKI Jakarta memeberikan sosialisasi cara menggunakan masker saat Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 8 Maret 2020. Sosialisasi tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan higienis untuk antisipasi potensi penyebaran COVID-19 atau Corona Virus. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona mewabah, dunia pun dibuat kelabakan dengan korban jiwa dan terinfeksi semakin banyak. Sejak 17 tahun yang lalu dua epidemik dari Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) terjadi di Cina, yang dibawa oleh virus corona (COVs), SARS-CoV dan SARS-CoV-2.

Dilansir dari US National Library of Medicine National Institutes of Health, meskipun sumber dari virus ini masih belum diketahui dan keberadaannya juga masih misterius, beberapa tanda umum dari patogenesis dan epidemik ini bisa diketahui. Keduanya menggunakan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) untuk menyerang tubuh manusia.

Kedua wabah ini juga terjadi di musim dingin yang kering berdekatan dengan liburan dan mulai merebak di daerah yang masyarakatnya sering kali mengonsumsi hewan liar. Ditambah, apabila kelelawar adalah pembawa atau inang dari virus SARS-CoVs, suhu yang dingin dan kelembaban yang rendah di waktu ini memperpanjang hidup kelelawar.

Merebaknya eksistensi dari inang, yakni kelelawar, membuat virus ini semakin mudah membobol pertahanan tubuh manusia, yang pada saat cuaca dingin sangat rapuh dan imunitas menurun. Saat virus ini sukses menginfeksi manusia, penyebaran akan semakin cepat dilakukan dengan adanya acara kumpul-kumpul sosial dan traveling mengingat mendekati waktu liburan.

Faktor alam dan sosial ini mempengaruhi progres penyebaran pneumonia. Faktor unik lain juga bisa berkontribusi dalam penyebaran virus corona di Wuhan. Faktor-faktor ini sedang didiskusikan dalam beberapa skenario untuk melakukan riset lebih dalam lagi sehingga mempercepat hasil final.

Advertising
Advertising

Sebagai informasi, epidemi SARS ini menginfeksi lebih dari 1.700 orang di Hong Kong dan menewaskan hampir 300 orang. Lebih dari 800 orang, termasuk 33 di Singapura, meninggal akibat SARS pada 2002 dan 2003.

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

27 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

28 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

32 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

34 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

35 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

36 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

36 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

39 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

40 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya