Bagaimana Cuci Tangan Pakai Sabun Membasmi Virus Corona?

Jumat, 27 Maret 2020 09:02 WIB

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye cuci tangan semakin gencar untuk memberi perlindungan diri dari virus corona atau Covid-19. Artis, dan tokoh publik, serta masyarakat terus menerus mengingatkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Para ilmuwan di Selandia Baru membuktikan sabun efektif membunuh virus corona.

“Kita harus menggunakan molekul yang relatif aman untuk manusia tapi mematikan bagi virus. Dari semua produk yang ada, sabun sangat bagus,” kata ahli kimia Allan Blackman, profesor di Universitas Teknologi Auckland, Selandia Baru.

Virus merupakan paket asam nukleat yang dibungkus protein pada bagian luar dan kemudian, dalam beberapa kasus, dikelilingi oleh lipid atau lemak sebagai pembungkus.

Menurut pakar virus di University of Otago, Selandia Baru, Kurt Krause, lipid penting untuk menjaga integritas virus, seperti pada corona. Namun pembungkus berlemak itu justru merupakan kekuatan sekaligus kelemahannya. Lantas, bagaimana sabun membasmi virus?

Resep dasar pembuatan sabun tak berubah selama hampir 5.000 tahun. Sabun merupakan campuran lemak dengan sesuatu yang bersifat basa—biasanya natrium hidroksida atau alkali—dan proses saponifikasi yang menggabungkan keduanya untuk membuat sabun.

Advertising
Advertising

Blackman mengatakan sabun merupakan senyawa surfaktan atau amfifilik. Artinya, sabun dapat menyatu dengan air maupun lemak. Padahal air dan lemak tak pernah bisa bersatu. Inilah rahasia keberhasilan sabun dalam membersihkan sesuatu yang bersifat lemak atau minyak.

Blackman mengibaratkan molekul sabun memiliki kepala dan ekor panjang berbentuk rantai hidrokarbon. Bagian kepala dapat menyatu dengan air, sedangkan ekornya merupakan bagian yang dapat menyatu dengan lemak.

“Jika sebuah molekul memiliki ujung kutub dan ujung nonpolar, ujung kutub akan berada di dalam air dan ujung nonpolar berada dalam lemak,” kata Blackman.

Lalu, Blackman menambahkan, molekul sabun akan menyeret minyak ke dalam air, semacam membuat minyak larut dalam air. Itulah mengapa busa sabun yang baik akan mencuci minyak dan lemak dari tangan. Sedangkan jika hanya dengan air tanpa sabun, minyak sulit hilang.

Untuk virus corona, Krause mengatakan, sabun sangat baik dalam membasminya. Sebab, pelindung lipid atau lemak virus corona menjadi mudah dipecah dan dihancurkan sabun. “Ini adalah salah satu virus yang mudah dilumpuhkan dengan sabun dan air," kata Krause.

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama kurang-lebih 20 detik tidak hanya menghilangkan virus dari tangan, tapi juga dapat membunuhnya.

“Ternyata, virus yang ditakuti dunia itu rapuh. Sabun sangat efektif menghilangkan virus dari tangan sebelum mereka memiliki kesempatan untuk menginfeksi siapa pun,” ucap Krause.

RNZ.CO.NZ | GRAPHIC NEWS | KORAN TEMPO

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

5 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

13 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

24 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

24 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

36 hari lalu

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

Indonesia menjadi eksportir sabun nomor 2 di Mesir pada 2023 dengan nilai USD 4,48 juta alias 16,54 persen impor sabun Mesir di dunia.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

55 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

56 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Bagi Saran Cegah Diare pada Anak di Musim Hujan

11 Februari 2024

Guru Besar UI Bagi Saran Cegah Diare pada Anak di Musim Hujan

Pakar kesehatan anak menyebutkan orang mudah terkena diare karena lingkungan yang kotor serta buruknya kebersihan individu.

Baca Selengkapnya