Diabetes, Paru-paru, Jantung, Penyakit Umum Pasien COVID-19

Reporter

Antara

Rabu, 1 April 2020 13:35 WIB

Sejumlah petugas medis tengah merawat seorang pasien yang terjangkit virus Corona secara intensif di rumah sakit San Raffaele di Milan, Italia, 27 Maret 2020. Jumlah kasus pasien positif COVID-19 di dunia, hingga Jumat (27/3/2020), telah menembus angka 500 ribu. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

TEMPO.CO, Jakarta - Data baru menunjukkan pasien COVID-19 dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru dapat meningkatkan komplikasi sehingga memerlukan rawat inap. Para peneliti menemukan bahwa 78 persen pasien COVID-19 yang berada di ICU memiliki setidaknya satu masalah kesehatan yang mendasarinya, termasuk diabetes (32 persen pasien), penyakit kardiovaskular (29 persen), dan penyakit paru-paru kronis (21 persen).

Sebanyak 12 persen memiliki penyakit ginjal jangka panjang dan 9 persen memiliki sistem kekebalan yang lemah. Di antara pasien yang dirawat di rumah sakit yang tidak membutuhkan perawatan intensif, 71 persen dari pasien COVID-19 memiliki setidaknya satu kondisi kesehatan dengan penyakit penyerta, menurut analisis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Penemuan menunjukkan bahwa persentase yang lebih tinggi dari pasien COVID-19 dengan kondisi kesehatan dengan penyakit penyerta dirawat di rumah sakit dan unit perawatan intensif (ICU), menurut laporan mingguan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Diabetes, penyakit jantung, dan masalah paru jangka panjang adalah kondisi mendasar yang paling umum di antara warga Amerika Serikat yang dirawat di rumah sakit karena virus corona. Namun, satu dari lima orang yang membutuhkan perawatan intensif tidak memiliki masalah kesehatan seperti itu.

Pola-pola itu terlihat di negara-negara lain yang dilanda pandemi. Data awal dari 7.162 COVID-19 pasien, menurut CDC, bahwa 37,6 persen memiliki satu atau lebih kondisi kesehatan yang memiliki penyakit penyerta. Pengujian yang tersebar luas untuk mengidentifikasi penyebaran virus corona dia Amerika Serikat sepenuhnya belum tersedia.

Advertising
Advertising

Sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona mengalami gejala ringan serta ada demam atau batuk. Pasien yang harus dilarikan ke rumah sakit adalah yang mengalami kesulitan bernapas.

Sebaliknya, di antara pasien COVID-19 yang tidak perlu dirawat di rumah sakit, hanya 27 persen memiliki satu atau lebih masalah kesehatan jangka panjang. Sementara itu, ada 22 persen dari pasien COVID-19 yang dirawat di ICU dengan tidak memiliki riwayat masalah kesehatan yang mendasari.

"Belum diketahui apakah tingkat keparahan atau tingkat kondisi kesehatan yang mendasari dapat berisiko lebih tinggi untuk terdampak COVID-19," menurut laporan CDC.

"Banyak dari kondisi kesehatan dengan penyakit penyerta adalah hal yang umum di Amerika Serikat dengan perkiraan 10,1 persen orang dewasa didiagnosis dengan diabetes, 10,6 persen dengan penyakit jantung, dan 5,9 persen dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan 7,9 persen dengan penyakit asma," tambahnya.

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

1 hari lalu

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

Khasiat akar kuning yang mujarab tak hanya dikenal manusia, orang utan pun bisa memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

1 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

3 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

5 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya