Wabah Corona, Membuat Pekerja Lajang Pilih Hunian Co-Living

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 7 April 2020 20:28 WIB

Ilustrasi apartemen mungil. Thetinylife.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pilihan umum hunian berupa apartemen maupun kos bagi mereka yang tinggal sendirian di Jakarta ternyata berpotensi memunculkan masalah, khususnya pada saat pembatasan kontak sosial sedang diberlakukan sebagai dampak merebaknya virus corona baru, COVID-19 .

CEO Flokq Anand Janardhanan menyatakan tinggal di apartemen diakui menawarkan lebih banyak keunggulan dari berbagai aspek, namun tidak terjangkau bagi semua orang akibat adanya pembayaran di muka serta biaya sewa lebih tinggi.

"Apalagi, tinggal di apartemen juga tidak menawarkan solusi bagi isu kesepian, sedangkan, di sisi lain, kos sudah menjadi pilihan standar bagi masyarakat luas dalam waktu yang begitu lama," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 7 April 2020.

Di berbagai belahan dunia, bertempat tinggal di bangunan tinggi dan menerapkan flatsharing sudah menjadi sesuatu yang biasa, namun masih belum begitu biasa di Jakarta.

Kos sudah dan masih menjadi pilihan pertama dalam waktu yang begitu lama karena terjangkau dan pelayanannya beragam, sedangkan apartemen biaya sewa lebih tinggi dan pembayaran di muka hanya jadi pilihan bagi yang bermodal cukup.

Advertising
Advertising

Namun, lanjut Anand, pada saat isolasi sosial sedang digalakkan, dan berkumpul dengan keluarga jadi sesuatu yang tak memungkinkan, tinggal di ruangan besar berfasilitas lengkap, dengan beberapa teman sesama penghuni flat yang sudah pasti higienitasnya, lebih menguntungkan.

Tinggal di apartemen co-living juga lebih memungkinkan keberlangsungan kegiatan memasak, khususnya dengan dapur yang hanya digunakan bersama 2-3 orang penghuni flat lainnya.

"Keluar dari kos saat ini untuk pindah ke apartemen bersama beberapa teman tentunya bukanlah hal yang simpel. Namun, hal tersebut tidak lagi menjadi masalah dengan bermunculannya beberapa operator co-living baru belakangan ini," katanya.

Eko, pekerja muda di Kawasan Kuningan Jakarta, menyatakan, baru-baru ini memutuskan pindah ke apartemen berkonsep co-living di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan bersama beberapa teman kerja.

"Rasanya nyaman saat Anda memiliki seseorang yang dapat diajak bicara secara langsung. Saya tidak tahu kapan bisa kembali nongkrong dengan teman-teman seperti biasanya," ujar karyawan perusahaan swasta itu.

Eko dan teman-teman flatnya tersebut telah sepenuhnya bekerja dari rumah selama tiga minggu terakhir, sehingga mereka merasa aman akibat jaminan tidak adanya salah seorang dari mereka yang membawa virus dari luar.

"Meski tengah dihadapkan dengan konsekuensi tak terhindarkan berupa rasa kesepian, co-living bersama beberapa penghuni lain bisa menjadi pilihan yang ideal," ujar Anand.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

7 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Mengenang Tragedi Haymarket, Titik Balik Peringatan Hari Buruh Internasional

8 hari lalu

Mengenang Tragedi Haymarket, Titik Balik Peringatan Hari Buruh Internasional

Penetapan Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei tak lepas dari tragedi Haymarket di Chicago. Ini kisahnya.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

8 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

12 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

15 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

22 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

24 hari lalu

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

27 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

34 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

34 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya