Masyarakat Tak Jujur, Sebab Pasien COVID-19 Tak Terdeteksi

Reporter

Antara

Selasa, 7 April 2020 19:10 WIB

Seorang karyawan melayani pembeli dari balik plastik pembatas di salah satu mini market di Jakarta, Senin, 6 April 2020. Penggunaan plastik pembatas tersebut bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak orang yang terinfeksi virus corona dan yang meninggal dunia. Data yang diumumkan sekarang mungkin tak sesuai fakta sebenarnya karena banyak orang yang tidak mau mengaku atau tidak ketahuan terinfeksi COVID-19.

Ikatan Dokter Indonesia meminta masyarakat bisa lebih jujur, apalagi pernah kontak dengan penderita COVID-19, untuk mau memeriksakan diri di puskesmas maupun rumah sakit.

"Banyak pasien yang tidak jujur kalau pernah bepergian ke daerah pandemik corona atau pernah bersentuhan dengan pasien corona," kata Ketua Lembaga Riset IDI, dr. Marhaen Hardjo Ph.D M.Biomed.

Diminta masyarakat yang memiliki gejala-gejala mengarah terkena korona untuk jujur ketika memeriksakan diri di rumah sakit maupun puskesmas.

"Mereka datang ke puskesmas atau rumah sakit dengan diagnosa bukan corona, padahal corona. Akhirnya, dokter kena juga karena ke tidak terbukanya pasien," katanya.

Advertising
Advertising

Lembaga riset IDI telah melakukan riset bahwa angka kematian dokter tinggi didapatkan lewat penanganan pasien yang bukan positif COVID-19, di rumah sakit rujukan. Tapi, pasien yang sebenarnya sudah berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau positif, tapi tidak jujur akhirnya menularkan ke dokter.

Marhaen menjelaskan banyaknya tenaga medis yang menjadi korban di saat pandemi virus corona di Indonesia, selain kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), permasalahannya adalah pasien yang tidak jujur ketika datang memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas. Sampai saat ini, jumlah dokter yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19 tercatat sebanyak 31 orang, termasuk dr. Bernedette Albertine Fransisca, spesialis THT yang berasal dari Makassar. Kematiannya menambah catatan panjang dokter meninggal karena virus corona.

Dia menambahkan ketidakterbukaan masyarakat disebabkan beberapa hal, di antaranya ketidakpahaman masyarakat, ditambah keras kepala, sehingga banyak PDP atau ada stigma masyarakat bahwa corona itu aib. Oleh karena itu, Marhaen mengimbau agar para pasien dengan gejala-gejala mirip corona untuk jujur ketika ditanya tentang riwayat perjalanan.

"COVID bukan aib, jadi jujur lah biar tidak kena orang lain dan nyawa sendiri juga bisa selamat biar ditangani cepat," ujarnya menyarankan.

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

2 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

2 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

8 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

14 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya