Waspada, Gangguan Video Game Bisa Dialami Anak. Cirinya?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 2 Agustus 2020 12:12 WIB

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Video game sangat populer saat ini. Banyak orang tua khawatir tentang kekerasan, banyaknya waktu terbuang, kurangnya sosialisasi, dan terganggunya akademisi dan hobi bila anak terlalu lama bermain game.

Selama pandemi COVID-19, tampaknya ada lebih banyak permainan daripada sebelumnya. Kekhawatiran tentang kecanduan video game telah ditinjau oleh Organisasi Kesehatan Dunia, yang menghasilkan Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD). Dalam edisi ke-11 mereka, yang disetujui pada 25 Mei 2019, mereka memasukkan Gaming Disorder. Penyakit Gaming Disorder dianggap sebagai kecanduan, seperti kecanduan judi.

Untuk memenuhi syarat memiliki gangguan, seseorang harus memiliki 5 atau lebih dari perilaku berikut, seperti yang diusulkan oleh American Psychiatric Association (APA) Diagnostic and Statistics Manual of Mental Disorders (DSM-5):

1. Kesibukan dengan permainan di mana anak berpikir tentang bermain atau bersemangat menantikan bermain, sampai-sampai itu menjadi aktivitas dominan dalam kehidupan sehari-hari
2. Mengganggu mental, dimana anak menjadi mudah tersinggung, sedih, atau cemas.
3. Toleransi yang berkembang dimana kebutuhan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bermain.
4. Kehilangan kendali dimana usaha yang gagal untuk mengendalikan keasyikan dengan permainan.
5. Penggunaan berlebihan meskipun ada kesadaran akan masalah di bidang kehidupan lain yang disebabkan oleh permainan.
6. Menyesatkan orang lain seperti anggota keluarga, terapis, atau orang lain tentang jumlah bermain game.
7. Menggunakan game itu sebagai pelarian. Biasanya bermain dilakukan untuk menghilangkan suasana hati yang negatif.
8. Minat yang berkurang pada hobi sebelumnya atau bentuk hiburan lainnya.
9. Peluang berisiko kehilangan hubungan yang signifikan, pekerjaan, atau peluang lain karena permainan.

Yang menarik adalah bahwa DSM-5 telah mencatat bahwa perilaku ini layak dipelajari di masa depan dalam konteks gangguan game internet, khususnya, tetapi belum secara resmi dicatat sebagai gangguan kejiwaan.

Salah satu alasan bahwa APA saat ini tidak memasukkan kecanduan game internet sebagai gangguan terkait dengan penelitian baru-baru ini terhadap hampir 19 ribu orang dewasa muda berusia 18-24 dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Jerman, yang melibatkan daftar periksa peserta gejala-gejala ini.

Advertising
Advertising

Semua peserta memainkan game internet. Sedikit lebih dari dua orang dewasa muda dari setiap 100 melaporkan setidaknya 5 perilaku dan kurang dari satu dalam 100 mengatakan mereka tertekan.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

3 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

3 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

6 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

10 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

10 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya