Kiat Mengelola Bisnis Keluarga dengan Minim Konflik

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 8 Agustus 2020 12:00 WIB

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak mudah menjalankan bisnis keluarga, sekecil apa pun. Namun, ada masalah tertentu yang spesifik untuk mengoperasikan sebuah bisnis milik keluarga.

Dilansir dari Info Entrepreneurs, beberapa masalah umum yang dapat terjadi dalam bisnis milik keluarga termasuk argumen atas operasi sehari-hari, perbedaan pendapat tentang pembagian dan penggunaan laba bisnis, atau tingkat turnover yang tinggi di antara karyawan nonkeluarga.

Perbedaan pendapat tidak selamanya menimbulkan perselisihan, tetapi akan ada gangguan pada hubungan emosional antara anggota keluarga dan menjadi sulit untuk membuat keputusan objektif.

"Beberapa cara untuk menangani ketegangan dalam bisnis keluarga adalah seperti menyetujui proses penyelesaian perselisihan sebelum konflik terjadi atau Anda dapat menyewa seorang mediator," jelasnya.

Dari segi pengoperasian, jika tanggung jawab jatuh kepada salah satu anggota keluarga, dia harus mampu bernegosiasi dengan seluruh keluarga yang terlibat dalam bisnis dan membuat keputusan terbaik. Namun, beberapa saran menyampaikan akan lebih baik jika Anda mempekerjakan seorang manajer yang bukan anggota keluarga untuk kontrol dan pengawasan yang lebih objektif.

Advertising
Advertising

Dengan opsi mana pun, peran dan tanggung jawab untuk semua karyawan, termasuk anggota keluarga, harus jelas dan wewenang manajer untuk menangguhkan atau memberhentikan setiap anggota staf yang melanggar aturan perusahaan juga harus jelas.

Keadilan sangat penting dalam perusahaan keluarga dan manajemen tidak akan efektif jika ada perlakuan khusus. Bisnis keluarga juga harus memiliki rencana yang jelas tentang kepada siapa kepemimpinan akan diwariskan.

Perencanaan penerus bisnis adalah masalah penting untuk dipertimbangkan oleh bisnis kecil. Pertimbangkan siapa yang akan mengambil alih jika sesuatu terjadi pada anggota keluarga yang memiliki wewenang mengelola bisnis.

Rencana yang kuat dapat memandu bisnis melalui perubahan dalam manajemen dan dapat membantu setiap anggota menghindari konflik. Salah satu masalah paling umum lain dalam bisnis keluarga adalah tekanan untuk mempekerjakan kerabat.

"Aspek emosional dari hubungan keluarga dapat membuatnya sulit untuk menolak permintaan tersebut. Cobalah untuk membuat keputusan berdasarkan apa yang terbaik untuk bisnis dan bukan pada koneksi emosional," tulis artikel tersebut.

Jika Anda merekrut anggota keluarga, pastikan itu tidak akan mempengaruhi hubungan yang dimiliki dengan anggota staf yang lain. Perlakukan kerabat dengan standar yang sama dengan karyawan nonkeluarga.

Menggaji anggota keluarga dan membagi keuntungan dengan mereka bisa menjadi tugas yang sulit. Banyak orang merasa dibayar rendah. Apa yang harus Anda lakukan ketika keluarga tidak senang dengan bagian mereka dari keuntungan?

Jika bisnis yang dilakukan adalah perusahaan kecil, faktor-faktor penyetara tertentu dapat dicapai dengan dividen saham atau merekapitulasi perusahaan. Memberikan gaji yang kompetitif adalah cara lain untuk memastikan laba dibagi secara adil.

Tunjangan kesehatan, asuransi, dan pensiun juga dapat diberikan untuk melindungi, meningkatkan kepuasan, serta kesempatan untuk karyawan membangun aset pribadi.

Isu lain yang dihadapi bisnis keluarga dan sedikit sulit untuk dihadapi adalah tingkat turnover yang tinggi. Begitu tahu faktor-faktor apa yang mempengaruhi turnover, Anda dapat mengambil langkah untuk mengatasinya. Ingat, menjalankan bisnis keluarga yang sukses mengharuskan Anda memperlakukan bisnis selayaknya bisnis.

Berita terkait

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

5 jam lalu

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

17 jam lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

6 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

6 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

6 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

7 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

13 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya