TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan sebanyak 501 ribu peserta telah menyelesaikan pelatihan yang dipilihnya dari delapan platform digital. Berdasarkan data yang dirangkum tim, setidaknya ada sebelas jenis pelatihan yang paling diminati peserta Kartu Prakerja.

"Pertama, pelatihan yang paling laku adalah penjualan dan pemasaran," kata Denni dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 7 Agustus 2020.

Menurut Denni, data ini sejalan dengan menurunnya jumlah lowongan kerja untuk kategori penjualan dan pemasaran alias marketing yang diunggah oleh perusahaan penyedia informasi lapangan pekerjaan sepanjang tahu ini. Padahal tahun lalu, lowongan untuk jenis pekerjaan tersebut tercatat mendominasi.

Adapun jumlah peserta yang memilih pelatihan jenis penjualan dan pemasaran mencapai 300 ribu orang. Sedangkan kategori kedua untuk bahasa asing pelatihan yang paling laris diburu ialah bandling atau paket. Paket ini menyediakan beberapa pelatihan sekaligus, seperti cara mengelola manajemen, melakukan produksi, hingga memasarkan produk.

Kemudian kategori pelatihan terfavorit ketiga hingga kelima secara berturut-turut adalah teknologi informasi, keuangan, dan bahasa asing. Selanjutnya, pelatihan yang menduduki posisi keenam adalah gaya hidup, ketujuh manajemen, kedelapan perkantoran, kesembilan sosial dan perilaku yang mencakup customer service, kesepuluh makanan dan minuman, serta kesebelas pertanian.

Peserta Kartu Prakerja baru akan memperoleh insentif setelah menyelesaikan pelatihannya. Saat ini, kata Denni, jumlah peserta yang telah menerima pencairan stimulus mencapai 485.772 orang. Dia memastikan jumlah tersebut akan bertambah 20-40 ribu orang per hari.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA