Kiat Aman Kumpul Keluarga di Masa Pandemi Covid-19

Reporter

Antara

Minggu, 15 November 2020 15:42 WIB

Ilustrasi bertamu mengenakan masker. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Dengan penambahan 5.272 kasus Covid-19 di Indonesia pada Sabtu, 14 November 2020, apakah sudah aman jika berkumpul dengan keluarga besar atau mengundang tamu ke rumah? Pakar kesehatan di Pusat Medis Wexner Universitas Ohio, Dr. Iahn Gonsenhauser, menyatakan belum aman.

Ia mengatakan sejauh ini pilihan teraman menyelenggarakan acara kumpul keluarga yang tinggal satu rumah atau menggelar acara secara virtual dengan kerabat atau orang lain yang tidak tinggal serumah.

"Jika orang memilih untuk tetap bertemu secara langsung, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko. Tetapi, tidak ada yang dapat dilakukan untuk menghilangkan risiko sepenuhnya," kata Gonsenhauser.

Menurutnya, jika memutuskan untuk bertemu secara langsung, maka pilihan terbaik namun masih berisiko rendah adalah berkendara ke rumah kerabat dan menghabiskan sedikit waktu di jalan masuk atau halaman depan sambil #jagajarak sosial, tetap #pakaimasker, dan menghindari pelukan dan ciuman.

Jika memungkinkan, Anda bisa bertemu kerabat di ruang terbuka, duduk berjarak 1,8 meter dan tidak berbagi makanan, peralatan, atau piring. Hal ini disarankan karena virus menyebar dengan mudah di dalam ruangan dan saat berkerumun. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga merekomendasikan membatasi jumlah orang yang hadir yakin tidak lebih dari tiga rumah tangga, sambil tetap memakai masker, sering #cucitangan, menghindari tamu di dekat tempat makanan disiapkan dan meminta mereka untuk membawa makanan, minuman, dan alat makan sendiri.

Advertising
Advertising

Tetapi, jika di ruang terbuka tidak memungkinkan, Gonsenhauser menyarankan memilih ruangan lebih besar dengan ventilasi yang memadai, seperti jendela terbuka, memiliki kipas untuk meniupkan udara luar ke dalam ruangan, dan kipas lainnya untuk mengeluarkan udara dari ruangan tetapi tidak ke arah tamu mana pun.

Para ahli kesehatan merekomendasikan penggunaan pembersih udara HEPA dalam pengaturan dalam ruangan. Setelah acara temu, Anda dan orang lain yang ikut berkumpul melakukan karantina mandiri selama 14 hari untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Anda juga bisa melakukan tes COVID-19 walau ini terkadang menciptakan rasa aman yang palsu karena tidak menghilangkan risiko menyebarkan virus corona. Ada kemungkinan Andaterpapar virus dan mungkin dites terlalu cepat.

*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya