Kabar Baik, Pemeriksaan Covid-19 Capai 90 Persen dari target WHO

Reporter

Antara

Rabu, 2 Desember 2020 20:03 WIB

Pelaksanaan Rapid Test massal di Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, pada Ahad sore, 22 November 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebutkan jumlah pemeriksaan COVID-19 dengan tes usap atau PCR (polymerase chain reaction) secara nasional telah mencapai sekitar 90 persen dari target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Jadi, pada pekan terakhir kemarin kita sudah mampu menembus angka target 90 persen dari target WHO," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 dr. Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers secara virtual dari Graha BNPB Jakarta, Rabu, 2 Desember 2020.

Ia mengatakan berdasarkan target WHO, dari 1 juta penduduk, yang harus diperiksa sebanyak seribu per pekan. Dari penetapan target tersebut, Satgas COVID-19 mengasumsikan bahwa dari total sekitar 267 juta penduduk Indonesia, target yang harus diperiksa adalah 267 ribu orang per pekan.

Dari dasar perhitungan itu, Satgas COVID-19 mencatat pada Juli 2020, jumlah pemeriksaan PCR nasional Indonesia baru mencapai 30 persen. Kemudian, Agustus sempat mencapai 40 persen, September di angka 70 persen, Oktober 82 persen, dan terakhir pada 28 November jumlah pemeriksaan telah mencapai 90 persen.

"Kalau kita lihat progres, bisa terlihat di sini memang progresnya berjalan cukup baik. Ini memang sempat turun di pekan ketiga dan keempat Oktober, saat terjadi libur panjang dan karena masih ada kendala atau tantangan di lapangan sehingga jumlah pemeriksaan menurun pada saat itu," jelas Dewi.

Advertising
Advertising

Tetapi persentasenya naik lagi dan terus meningkat sampai mencapai 90 persen dari target WHO. Dewi mengatakan persentase tersebut diperoleh dari laporan 465 laboratorium yang termasuk dalam laboratorium jejaring.

Namun, ia menekankan belum tentu semua dari 465 laboratorium jejaring tersebut memberikan laporan tentang hasil pemeriksaan PCR.

"Jadi belum tentu karena ini adalah yang sudah di-approve. Tapi untuk kesiapan dan pelaksanaan ini juga harus kita lihat lagi di lapangan," ujarnya.

Sementara itu, fakta di lapangan juga menunjukkan rumah sakit dan laboratorium swasta juga banyak yang melakukan pemeriksaan, tetapi mungkin tidak masuk dalam laporan yang diterima Satgas COVID-19. Oleh karena itu, Dewi menyimpulkan persentase pemeriksaan PCR di Indonesia secara nasional kemungkinan lebih tinggi daripada target WHO.

"Jadi, sebetulnya angka 90 persen ini bisa jadi lebih tinggi," papar Dewi.

*Konten ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya